Saat ini, kata dia, kesejahteraan perawat masih menjadi pekerjaan berat yang dilalui. Tuntutan mengenai profesionalisme, perlu ada keselarasan dengan sambutan dari pemerintah untuk memperhatikan masalah ini.
"Terutama sekarang banyak perawat yang dibayar masih dibawa UMR bahkan ada yang tidak dibayar secara pasti dengan status sukarela. Kami berharap itu tidak ada lagi," ujarnya.
DPW PPNI NTT sendiri mencatat mayoritas perawat di provinsi kepulauan ini masih diupah jauh dari kelayakan. Di sisi lain, penghargaan bagi perawat juga hingga kini belum optimal.
Misalnya, sebut dia, saat rekrutmen PPPK, seharusnya perawat yang telah bekerja dengan jumlah waktu yang lama, menjadi prioritas. Namun, kondisi ini belum juga terjadi. PPNI telah memberi masukan bagi ke pemerintah.
Ia mengajak semua perawat di NTT agar terus bekerja dengan profesional dan tetap pada tupoksi sesuai dengan standar yang ada. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS