Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023, Belajar dari Jari-jari Anda

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 25 Februari 2023 dengan judul Belajar dari Jari-jari Anda.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Belajar dari Jari-jari Anda.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 58: 9b-14, dan bacaan Injil
Lukas 5: 27-32.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 25 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Ada begitu banyak hal yang dapat kita pelajari dari jari-jari kita. Kali ini kita belajar menilai, menunjuk dan menuding orang lain.

Sekarang coba anda menunjuk sesuatu. Tentu kita menunjuk seseorang atau sesuatu dengan jari telunjuk menuju sesuatu atau
seseorang. Sedangkan tiga jari yang lain yakni jari tengah, jari manis dan kelingking menuju ke diri kita sendiri.

Jempol kita menguatkan ketiga jari itu. Itu memberi makna bahwa hanya satu yang menunjuk orang lain. Tetapi ada tiga bahkan jempol
menguatkan – menujuk ke diri kita sendiri.

Dengan demikian kita diingatkan kalau menunjuk, menilai, menghakimi atau menuding.orang lain: tunjuklah, hakimilah,
nilailah diri Anda lebih dahulu.

Sadar atau tidak, kita suka menghakimi orang lain.

Baca juga: Renungan Harian Katolik 25 Februari 2023, Bukan Orang Sehat yang Memerlukan Tabib Tapi Orang Sakit

Contoh paling nyata adalah sikap orang Farisi dan Ahli Taurat. Mereka berada bersama Yesus di rumah Lewi pemungut cukai. Ketika Lewi mengadakan perjamuan makan dan Yesus diundang makan bersama para muridNya. Orang Farisi dan Ahli Taurat menilai Yesus makan dengan orang-orang berdosa.

Mereka memprotes Yesus. ”Mengapa kamu makan dan minum bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa? Dengan sombongnya kaum Farisi dan Ahli Taurat menilai dan menghakimi bahwa pemungut cukai itu sebagai orang berdosa.

Orang berdosa menurut kaum Farisi harus disingkirkan. Mereka tidak layak bergaul dengan masyarakat. Mereka adalah sampah yang harus dibuang.

Cara pandang yang salah ini ingin diluruskan oleh Yesus. Bagi Yesus orang berdosa adalah orang yang pantas dikasihani, ditolong dan diterima seperti yang lain juga.

Lewi sadar bahwa dia disingkirkan, ditolak dan digolongkan sebagai pendosa. Maka ketika Yesus memanggilnya, dia segera meninggalkan meja cukainya dan langsung mengikuti Yesus.

Tetapi orang Farisi dan Ahli Taurat tetap sombong dengan penilaian bahwa diri merekalah yang paling benar dan yang lain itu berdosa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023, Puasa, Meninggalkan Cara Hidup Lama

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Injil hari ini mengetuk pintu hati kita akan tanggung jawab sosial yang perlu kita embani. Kita dipanggil untuk meneladani Sang Guru, menumbuhkan belarasa kepada orang-orang yang sering kita pandang sebagai orang berdosa., tidak bermoral, miskin dan sederhana.

Kita dipanggil untuk merangkul sesama kita, bukan hanya yang suci, bukan hanya orang yang hidupnya baik di masyarakat, tetapi dipanggil untuk lebih memihak kaum lemah dan yang berkekurangan.

Kita dipanggil untuk lebih memihak mereka yang ada di pinggiran atau yang sengaja dipinggirkan oleh sesamanya.

Marilah pada masa Prapaskah ini, kita lebih menunjuk diri kita sendiri daripada menuding orang lain. Sebab kita sendiri belum tentu lebih baik daripada orang lain.

Kontemplasi

Kita dipanggil untuk menumbuhkan belarasa untuk saudara-saudarik kita yang miskin, lemah dan tak berdaya serta terpinggirkan.

Pertanyaan: halangan apa yang sering menghambat upaya kita untuk memihak pada mereka? Niat-niat konkret apa yang Anda lakukan pada masa prapaskah ini?

Doa

Ya Tuhan Yesus, kami mengikuti Engkau. Teguhkanlah niat suci kami ini agar lebih banyak menilai, menuding diri sendiri ketimbang orang lain.

Kami menyadari diri bahwa kami sendiri belum tentu lebih baik daripada sesama kami. Kasihanilah dan ampunilah dosa serta salah-salah kami. Amin.,

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu. Selamat memasuki Masa Prapaskah, masa pertobatan batin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 25 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama Yesaya 58:9b-14

"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Inilah Firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.

Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan.

Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”;

apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan.

Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 86:1-2.3-4.5-6

Refr. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi; selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.

2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.

3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil: Yehezkiel 33:11

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.

Bacaan Injil: Lukas 5:27-32

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.

Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Lalu jawab Yesus kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini