Densus 88 Tangkap Teroris

Polisi : Tersangka Teroris di Jakarta dan Tangsel Berencana Membuat Bom 

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Densus 88 menangkap tiga tersangka teroris. Dua tersangka terorisme yang di tangkap di Jakarta dan Tangerang Selatan (Tangsel) pada akhir pekan lalu ternyata berencana membuat bom.

Polisi : Tersangka Teroris di Jakarta dan Tangsel Berencana Membuat Bom 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Dua tersangka terorisme yang di tangkap di Jakarta dan Tangerang Selatan (Tangsel) pada akhir pekan lalu ternyata berencana membuat bom.

Tersangka ARH yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Jakarta Selatan sementara SN ditangkap di Tangerang Selatan, Banten Jumat (20/1/2023) disebut berencana membuat bom pada 2021. 

Satu tersangka teroris lainnya yang ditangkap Densus 88 pada hari yang sama, yakni AS yang ditangkap di Jakarta Utara.  

"Pada hari Jumat tanggal 20 Januari 2023 telah dilakukan penangkapan terhadap tiga tersangka tindak pidana terorisme," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

ARH dan SN berencana bikin bom

Dua tersangka teroris yang ditangkap di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan, yakni ARH dan SN berasal dari ormas yang sudah dibubarkan.

ARH dan SN disebut berencana membuat bom pada 2021.

"Nomor 2 (ARH) dan 3 (SN) adalah DPO penangkapan Maret 2021 kelompok ormas yang sudah dibubarkan yang berencana melakukan penbuatan bom," ujar Ramadhan.

Ramadhan mengatakan, sedianya bom itu akan digunakan SN dan ARH dalam aksi teror. Hanya saja, rencana mereka digagalkan pada tahun yang sama.

"Namun berhasil digagalkan pada tahun 2021," kata dia.

Baca juga: BREAKING NEWS : Densus 88 Tangkap Tiga Tersangka Teroris Jaringan NII dan Organisasi Terlarang

SN simpatisan habib

Ayah SN, Nurji (70), menegaskan bahwa ia selama ini tidak mengetahui anaknya terlibat dalam aktivitas terorisme.

Nurji selama ini hanya tahu bahwa anaknya merupakan simpatisan dari seorang habib terkenal.

"Saya cuma tahunya anak saya simpatisan Habib, ke sananya saya enggak ngerti," kata Nurji saat ditemui di kediamannya di kawasan Pondok Aren, Tangsel pada Jumat.

Namun, Nurji mengaku bahwa anaknya tidak pernah menceritakan apa pun soal kegiatannya selama menjadi simpatisan habib itu.

Baca juga: Hoaks, Dandim Ngada Pastikan Keberadaan Teroris Di Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT Berita bohong

SN resign dari bank usai jadi simpatisan habib

SN diketahui pernah meminta izin kepada ayahnya untuk menjadi simpatisan seorang Habib terkenal. Menurut Nurji, anaknya tersebut meminta izin jadi simpatisan sekitar setahun lalu.

Bahkan, SN sampai resign dari bank tempatnya bekerja karena menganggap profesi itu riba.

"Sebelum cerai dia kerja di bank. Terus dia bilang sama ibunya mau jadi simpatisan. Makanya keluar dari bank, katanya riba. Saya bilang terserah kamu, itu kan urusan kamu sendiri," kata Nurji.

Setelah keluar dari bank, SN kemudian bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) sekaligus sebagai simpatisan habib.

Profesi itu, kata Nurji, sudah digeluti SN semenjak SN bercerai dengan istrinya sekitar setahun lalu.

Baca juga: Teroris NII Ingin Dongkel Jokowi Sebelum Pemilu 2024, Calon Anggotanya Wajib Baiat Tiga Tahap

AS dikenal jarang bersosialisasi

Tersangka teroris lainnya, AS, dikenal jarang bersosialisasi selama tinggal di wilayah Sunter, Jakarta Utara. Ketua RW setempat berinisial TS mengatakan, AS juga jarang bergaul dengan tetangganya.

"Justru saya juga tidak kenal wajahnya, karena kan yang bersangkutan kurang bergaul dengan masyarakat," kata TS saat ditemui di kediamannya, Sunter Agung, Jumat malam.

TS mengungkapkan, tersangka sudah lama tinggal di wilayahnya. AS diketahui tinggal bersama kedua orangtua dan saudaranya.

"Jadi yang bersangkutan itu penghuni lama dan kurang bersosialisasi. Kalau hasil saya bicara dengan keluarganya bahwa dia kalau pulang kerja larut malam," ungkap TS.

Baca juga: Hari Ini Munarman Divonis Penjara, Orang Dekat Habib Rizieq Shihab Ini Diyakini Bagian dari Teroris

AS bekerja di tempat usaha makanan

Menurut TS, AS ditangkap saat berada di tempat kerjanya di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat pagi.

Sepengetahuan TS, AS bekerja sebagai pegawai di salah satu tempat usaha makanan.

"Dia kerjanya di wilayah Kelapa Gading. Dia kerja itu sebagai karyawan administrasi di tempat bakery gitu," imbuh TS. (*)

Berita ini telah tayang di KOMPAS.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini