Bapa sama seperti gembala yang baik yang selalu menjaga dan memelihara, membimbing dan mengarahkan dombannya kepada sumber air yang tenang dan padang rumput yang hijau.
Domba sama seperti manusia yang karena kebebasan yang diberikan cenderung untuk melepaskan diri dari kumpulan atau kawanannya.
Dia selalu berjuang untuk hidup sendiri tanpa kontrol dari yang lain. Namun bapa yang baik selalu berjuang dengan penuh kesabaran untuk mencari yang hilang sampai menemukannya kembali.
Bahkan sukacitanya sangat besar ketika Ia menemukan yang seekor daripada yang kesembilanpuluh sembilan ekor yang tetap ada bersamanya.
Bapa selalu mencintai yang hilang karena tujuannya adalah semua orang dapat diselamatkan.
Sungguh,Tuhan tidak mau kalau kita hilang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 5 Desember 2022, Dalam Tuhan Ada Penghiburan dan Pengharapan
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kadang atau sering terjadi, kita bertindak seperti domba yang hilang. Karena kebebasan yang diberikan, kita selalu berjuang untuk menggunakan waktu dan kesempatan serta segala yang lain, tanpa memperhitungkan akibatnya.
Kita ingin tidak dikontrol oleh orang lain, mengikuti kemauan diri sendiri, mencapai kepuasan diri yang pada akhirnya membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Kita seperti domba yang karena keasyikan makan rumput tidak mendengarkan arahan dari gembala.
Atau kita seperti domba terlalu kekenyangan sehingga enggan untuk bangun dan mengikuti kawanan yang lain.
Kita sering terlena dengan yang kita peroleh hari ini sehingga lupa akan adanya hari esok dan seterusnya.
Allah Bapa kita adalah bapa yang baik yang selalu mencari dan membawa pulang anaknya yang hilang.
Semoga pada Masa Adven ini kita dapat mengubah diri dan berusaha untuk mengikuti dengan setia setiap perintah Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022, Bertobatlah, Persiapkan Jalan bagi Tuhan
Marilah kita manfaatkan Masa Adven ini untuk meneliti batin kita masing-masing.