POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Keruntuhan Bait Allah.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama Wahyu 14:14-20; dan bacaan Injil Lukas 21:5-11, Peringatan Santa Sesilia, Perawan dan Martir.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 22 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Orang-orang Israel sangat mengagumi Bait Allah yang berdiri dengan megahnya.
Bangunan itu dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan.
Ketika menyaksikan peristiwa itu Yesus berkata, "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.
Yesus mengingatkan bahwa Bait Allah yang merupakan pusat ibadat orang Israel dan lambang kehadiran Allah, suatu saat akan runtuh dan hancur.
Yesus menghubungkan keruntuhan Bait Allah dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian
yang genting. Akan terjadi bencana, gempa bumi yang dashat, perang dan pemberontakan, penyakit dan kelaparan serta tanda-tanda dahsyat di langit.
Sebelum semua itu terjadi, mereka akan ditangkap dan dianiaya. Selama masa penganiayaan, mereka akan mengalami banyak kesulitan besar.
Bait Allah yang merupakan kebanggaan bangsa Israel, yang mereka anggap sebagai tempat kediaman Allah yang Mahakudus, di mana mereka menyimpan Tabut Perjanjian, yang selama ini menjadi tanduk kemenangan mereka, ternyata diruntuhkan dan jatuh ke tangan musuh mereka.
Sungguh, kekalahan dan kehancuran yang mengenaskan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 21 November 2022, Dia Memberi Seluruh Nafkahnya
Pada tahun 70 Masehi bangunan suci itu dihancurkan oleh Kerajaan Romawi dan menyisakan sebuah tembok yang saat ini dikenal sebagai Tembok Ratapan.
Di tembok itulah orang-orang Yahudi seringkali mengadakan ibadat dengan memegang temboknya sambil meratapinya. Itulah tembok ratapan, yang kini menjadi suatu tempat ziarah yang terkenal di Yerusalem dan banyak peziarah datang ke sana.