Putri Candrawathi membantah kesaksian para ajudannya di persidangan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 8 November. Adapun salah satu yang diprotes adalah Brigadir J disebut merupakan ajudannya.
Menurut Putri Candrawathi, Brigadir J bukanlah ajudannya seperti yang disampaikan di persidangan.
"Untuk saudara Romer dan saudara Daden, bahwa Yosua bukan ajudan saya, tetapi ajudan Bapak Ferdy Sambo yang diperbantukan untuk atau sebagai driver saya untuk membawa mobil pada saat saya kegiatan di luar atau kegiatan Bhayangkari," kata Putri Candrawathi.
Putri Candrawathi menjelaskan bahwa Brigadir J juga diminta bantu untuk kegiatan dalam rumah tangga. Dia diperbantukan untuk kegiatan operasional rumah maupun dinas.
Baca juga: Sidang Ferdy Sambo : Putri Candrawathi Saksikan Brigadir J Dieksekusi
Dia menjelaskan bahwa Bripka Ricky Rizal adalah ajudan Ferdy Sambo yang diperbantukan untuk mengawal anak-anaknya.
"Karena pada saat Kuat yang seharusnya pergi ke Magelang untuk mendampingi anak kami ke TM, tetapi Kuat pada saat itu terkena Covid-19, jadi diganti oleh Ricky karena Ricky ajudan yang pernah bertugas di Jawa Tengah," jelasnya.
"Makanya setelah lebaran, Kuat itu diperbantukan oleh beliau untuk nanti selanjutnya menggantikan saudara Ricky," sambungnya.
Ferdy Sambo juga mengatakan istrinya tidak memiliki ajudan. Menurut Ferdy Sambo, istri jenderal bintang dua tidak memiliki ajudan.
"Saya ini meluruskan bahwa istri saya ini tidak punya ajudan. Jadi sebutan mereka saja ajudan. Istri bintang dua tidak boleh ada ajudan, jadi hanya membantu mengurus rumah tangga dan menjadi driver pada saat kegiatan Bhayangkara," kata Ferdy Sambo.
Sambo Minta Maaf ke Ajudan
Sederet ajudan atau Aide de Camp (ADC) dan asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dihadirkan JPU dalam sidang lanjutan perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Selasa 8 November.
Dalam sidang yang digelar di ruang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Ferdy Sambo turut menyampaikan pesan dan permohonan maaf kepada para bawahannya tersebut.
Beberapa ajudan dan ART yang hadir di antaranya, Daden Miftahul Haq; Adzan Romer; Damianus Laba Kobam (Damson); Abdul Somad; Diryanto alias Kodir; Farhan Sabilillah; Prayogi Iktara Wikaton hingga Susi.Dalam permohonan maafnya, Ferdy Sambo telah menganggap para pekerjanya itu sebagai anak sendiri.
"Saya ingin sampaikan permohonan maaf kepada mereka. Karena saya sudah menganggap mereka sebagai anak-anak saya," kata Ferdy Sambo dalam persidangan.
Wajah Ferdy Sambo saat mengucapkan maaf terlihat memerah. Matanya pun berkaca-kaca. Ia mengaku, akibat peristiwa yang menewaskan Brigadir J ini, seluruh anak buahnya itu harus ikut terseret bahkan diproses.