Setelah Yesus, masih dilanjutkan oleh para rasulNya dan terus berkembang sampai dengan kita sekarang ini menjadi pewarta Krajaan Allah yang Yesus ajarkan.
Begitulah proses Kerajaan Allah itu bertumbuh dan berproses.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Gambaran Kerajaan Allah yang diangkat Yesus dengan menggunakan hal yang sederhana itu, ingin
menunjukkan kepada kita tentang bagaimana kita membangun hidup kita juga.
Yesus mengambil contoh hal-hal kecil supaya mengajarkan kepada kita tentang kekuatan sebuah proses.
Yesus ambil contoh ini karena Yesus tahu kecenderungan manusiawi kita yang suka sekali melihat hasil tanpa melalui proses.
Kita cenderung menilai orang atau diri kita dari hasil yang ada, namun lupa melihat prosesnya.
Sifat inilah yang kadang-kadang kita pakai dan hasilnya adalah kita lebih suka menghakimi orang lain karena kita langsung melihat hasilnya.
Karena setiap orang proses yang bekerja pasti beda-beda. Ada yang cepat dapat hasil, ada yang lambat, ada yang pas-pasan.
Maka kita seharusnya tidak terpengaruhi oleh apa yang tampak, tapi selalu berusaha untuk melihat bagaimana orang itu berproses untuk mencapai hasilnya.
Pasti ada korban, ada sakit hati, ada banyak hal yang terjadi sebelumnya sampai orang mendapatkan hasil yang sekarang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 24 Oktober 2022, Perbuatan Baik Tidak Mengenal Libur
Dengan demikian, ketika kita melihat prosesnya, kita dihindarkan dari kecenderungan untuk terlalu
cepat menilai dan menghakimi orang lain atau sesama kita.
Karena Kerajaan Allah itu selalu bertumbuh dengan cara yang sama sekali kita tidak ketahui atau sadari. Ia bertumbuh dalam diam dan mempengaruhi orang dengan caranya sendiri, namun kita akan tahu secara pasti Kerajaan Allah itu pasti tetap bertumbuh dan membuahkan hasil di seluruh dunia.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kita semua adalah anak-anak Allah. Marilah kita belajar untuk berproses dengan baik dan benar agar kita pun bertumbuh seperti Kerajaan Allah. Bertumbuh dalam diam dan mempengaruhi orang lain.