POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Certa Bonum Certamen Fidei; Bertandinglah dalam Pertandingan Iman yang Benar.
RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk Amos 6:1a.4-7; 1Timotius 6:11-16, dan bacaan Injil Lukas 16:19-31, Minggu Biasa XXVI.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 25 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Setiap pilihan dalam hidup memiliki konsekuensi yang akan diterima. Baik di bumi maupun di akhirat.
Kisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin mengingatkan kita semua bahwa dalam realitas hidup di dunia ini, kita dihadapkan dengan kenyataan adanya orang kaya maupun orang miskin dengan pilihan sikap dan orientasi hidup tertentu.
Nabi Amos mengajak kita untuk mengembangakan sikap peka dan peduli terhadap sesama yang menderita dan tidak hanyut dalam hiruk-pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai.
Hendaknya kesadaran dan ingatan terhadap Firman Tuhan tetap terpelihara baik dalam ziarah hidup sebagai orang beriman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Minggu Biasa XXVI, 25 September 2022, Hati Peka
Orang miskin yang diceriterakan dalam diri Lazarus sekalipun ia menderita dan memiliki banyak keterbatasan, ia tetap beriman dan menggantungkan harapan kepada Allah.
Penderitaan yang dialami selama hidup tidak membuatnya meninggalkan Allah, bahkan penderitaan itu membuatnya semakin teguh dan mengimani Allah sebagai penolong hidupnya.
Orientasi dan sikap menggantugkan diri pada pertolongan Allah telah mengantarnya meraih mahkota kemuliaan dan kebahagiaan di akhirat.
Selain Lazarus, juga dikisahkan tentang orang kaya yang memiliki segala sesuatu namun hanya memusatkan perhatian pada kebahagiaan diri dan kurang peduli dengan sesama yang menderita.
Bahkan kegembiraan duniawi telah menutup hati dan telinga terhadap ajaran Yesus untuk peduli dan memberikan perhatian terhadap orang miskin.
Sikap tidak mendengarkan Sabda Tuhan telah ikut menutup mata hatinya kepada sesama, sehingga ia mengalami penderitaan yang dahsyat di hari akhirat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022, Surga Milik Orang yang Berhati Mulia
Pilihan hidup untuk mengarahkan perhatian kepada Tuhan dan sesama mengantar kita pada kedamaian, kebahagiaan dan keselamatan.
Sementara pilihan untuk memusatkan perhatian pada diri sendiri selain menyeret kita pada kegembiraan semu, juga kesepian yang mendalam karena merasa jauh dari Tuhan dan sesama.
Nabi Amos mengingatkan kita untuk tetap membangun kesadaran dan hidup dalam awasan yang tinggi agar tidak merasa nyaman dalam hiruk pikuk dunia yang semu ini.
Setiap orang beriman tetap mengembangkan sikap mawas diri untuk berdialog dan mengalami Allah dalam keheningan.
Dalam keheningan dan ketenangan manusia mampu mengejar dan mengerjakan keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan bagi bayak orang.
Demikian nasihat Rasul Paulus kepada Timotius.”Certa Bonum Certamen fidei, Aprehende Vitam Aeternam”; “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal, untuk itulah engkau dipanggil “ (1Timotius 6:12).
Narasi bacaan suci hari ini mengajak para pendengar untuk berjuang mempertahankan martabat diri sebagai orang beriman yang hidup dalam kebenaran iman serta mengandalkan rahmat pertolongan Allah dalam hidup.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022, Berusaha Mengabdi Allah dengan Setia dan Jujur
Setiap orang beriman yang telah dibaptis hendaknya mengembangakn sikap iman yang sejati dengan menjunjung tinggi keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih dan kesabaran serta kelembutan dalam berbagai situasi.
Sebab untuk itulah kita semua telah dipanggil, dibaptis dan diutus sebagai anak-anak Allah. Salve.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022
Bacaan Pertama: Amos 6:1a.4-7
Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan.
Bacaan dari Kitab Amos:
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang;
yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya!
Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 146:7.8-9a.9b-10
Refr. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, dan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.
Bacaan Kedua: 1Timotius 6:11-16
Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan diri.
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal.
Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri.
Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9
Refr. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Bacaan Injil: Lukas 16:19-31
Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur.
Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku.
Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.
Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!’
Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’.
Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat’.
Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS