Anggota Komisi III DPRD, Viktor Mado Watun, menegaskan bahwa aspirasi juga diharapkan agar bisa disampaikan juga pimpinan pengurus Cipayung yang ada di Jakarta. Tuntutan itu dimaksudkan agar disuarakan ke pihak terkait di pusat.
Viktor juga menerangkan, persoalan di Sabu Raijua dan Lembata memiliki persoalan tersendiri. Ia menyebut, di Lembata, masalahnya ada pada kuota BBM yang terbatas dan berimbas pada kelangkaan BBM.
Harusnya, kuota BBM di Lembata sebesar 2 juta kiloliter, namun fakta di lapangan terjadi berbeda atau kebutuhan BBM sebanyak 6 juta kiloliter. Soal lain juga adalah kapal pengangkut BBM yang masih minim. Selama ini pengangkutan menggunakan kapal kayu.
Sama halnya dengan kasus di Kabupaten Sabu Raijua. Ia menyebut, persoalan di Sabu Raijua terjadi karena belum adanya operasional Pertamina skala besar sehingga ketersediaan BBM yang terbatas.
Viktor juga menegaskan bahwa aspirasi yang ada diterima dan disampaikan ke pimpinan DPRD untuk ditindaklanjuti bersama dalan mengambil keputusan. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS