Berita Kota Kupang Hari Ini

Anggota DPRD Kota Kupang, Yuven Tukung Sebut Pemasangan Wi-Fi di Pasar Tidak Tepat

Penulis: Ray Rebon
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuven Tukung

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Ketua Komisi I DPRD Kota Kupang, Yuven Tukung menilai pemasangan Wi-Fi atau internet gratis di pasar tradisional di Kota Kupang tidak tepat.

Menurut Yuven, tidak tepat pemasangan Wi-Fi di beberapa pasar lokal di kota kupang karena pasar merupakan tempat aktivitas ekonomi, walaupunWi-Fi atau internet gratis ini bagian dari Smart City.

Dikatakan Yuven bahwa Kota Kupang, salah satu kota dari 100 kota yang diproyeksikan oleh Kominfo sebagai Kota Smart City. Namun kata dia Pemkot Kupang belum menggalakan atau menunjukan secara serius tentang konsep Smart City.

Baca juga: 340 Panitia Konas FK-PKB PGI XV di Kota Kupang Dikukuhkan

Menurut Yuven, di Kota Kupang saat ini belum nampak konsep Smart City, karena ada 6 pilar konsep Smart City termasuk smart environment yaitu kawasan yang bersih, bebas sampah dan tertib tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya.

Sehingga kata dia lebih baiknya di pasar-pasar harus diperhatikan kebersihannya, tertib atau bebas dari sampah atau tumpukan sampah.

Konsep smart city di pasar, kata dia harus meningkatkan kunjungan pembeli atau pedagangnya.

"Apabila Wi-Fi masuk pasar dan dikatakan mewujudkan konsep smart city, itu salah kaprah," ungkapnya

Baca juga: Mutasi Pejabat di Kota Kupang Dinilai Bermasalah, Jefri Riwu Kore Sebut Sesuai Kebutuhan Organisasi 

Dikatakan Yuven bahwa karakteristik Kota Kupang sebagai kota smart city belum terjawab didalam pembangunan yang sudah lima tahun berjalan.

Smart Goverment, Yuven mencontohkan bahwa pemerintah daerah untuk seluruh kawasannya menerapkan pemerintah berbasis elektronik.

"Jangankan di luar pemerintahan kota, di dalam pemerintahan saja belum, saya sangat prihatin akan hal ini," tuturnya

Kata Yuven internet gratis masuk pasar ini apakah ada hubungan dengannya kelayakan di pasar tersebut,? Apakah ada hubungan produktifitas ekonomi di pasar?, apakah sistim ekonomi menjadi efisien dan terintegrasi?  "Hal-hal ini yang sebenarnya pemerintah memperhatikannya," jelasnya

Baca juga: Jaringan WiFi Gratis Pada Pasar di Kota Kupang Perlu Dimanfaatkan Sesuai Kebutuhan

"Saya kira pemasangan Wi-Fi di pasar-pasar ini salah tempat," tegasnya

Menurut dia proses smart city membutuhkan atau memerlukan ekosistem yang memadai yakni infrastruktur, suprastruktur dan SDMnya.

Yuven menyampaikan bahwa pemerintah kota kupang lebih mengurus hal-hal di pasar, namun ditubuh pemkot sendiri masih ada problem atau masalah.

"Saya lucu akan hal ini, aibnya di dalam pemerintah  dibereskan dulu. Apa yang smart di kota ini?," ujar Yuven

"Ada teman-teman atau masyarakat yang mengeluh terkait dengan sulitnya atau bertele-tele ketika urus sesuatu di pemerintah," tambahnya

Suprastruktur, dikatakan Yuven bahwa kebijakan anggaran selama ini belum tampak di Kominfo. 

"Sebenarnya Kominfo masih punya kendala, karena tidak alokasikan anggaran yang memadai guna maksimalkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk Kominfo sendiri," ujarnya

Terkait SDM, kata dia bahwa tenaga ITE saat ini belum cukup atau masih dibawah angka rata-rata yang dibutuhkan untuk menunjang ekosistem smart city ini.

"Tenaga ITE di kota kupang belum sampai 2 persen, ini data yang kami pegang," tegasnya

Dia menambahkan sistim sosial kota kupang antar masyarakat, pemimpin daerah maupun birokrat harus menunjukan yang sebenarnya bahwa di Kota Kupang ada sesuatu yang luar biasa dalam ruang inovasi.(*)

Berita Kota Kupang Hari Ini

Berita Terkini