Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT, Dr. Aser Rouw,SP, M.Si terhitung tanggal 21 September 2021 dipercayakan memimpin lembaga ini dan berakhir pada 26 April 2022.
Masa aktif berkarya di Nusa Tenggara Timur (NTT) baru berjalan 7 bulan, Aser Rouw dipindahkan ke tanah kelahiran di Papua.
Aser Rouw dipercayakan menjadi Kepala BPTP Papua Barat dan jabatan lamanya (Kepala BPTP NTT) dipercayakan kepada pejabat baru, Dr. Akhmad Hamdan, S.Pt,MP.
Aser Rouw pada acara serah terima jabatan Kepala BPTP Balitbangtan NTT, Senin 30 Mei 2022 menyampaikan kesan dan pesannya selama berkarya di NTT.
Dikatakan Dr. Aser Rouw ketika dipercayakan menjadi Kepala BPTP NTT, dalam hatinya tidak akan terlalu lama beradaptasi.
Baca juga: BPTP NTT Terus Berinovasi, Ciptakan Pakan Ternak Ayam KUB
Pasalnya, daerah NTT dengan Papua diistilahkannya 11:12. Artinya topografi dan karakter manusia kedua daerah ini tidak akan jauh berbeda.
Sebagai seorang ASN, lanjut Aser, sudah tertanam dalam sanubarinya bahwa dimanapun ditempatkan untuk mengabdi di lingkup Kementan hanya satu prinsip bekerja dengan hati, jujur serta ikhlas.
"Saya mengabdi di NTT terhitung dari tanggal 21 September 2021 dan berakhir pada 26 April 2022. Artinya baru 7 bulan di NTT dan harus pindah ke Papua Barat," jelas Aser.
Baginya, kata Aser, saat dilantik ada dua konteks yang dipegangnya. Dirinya harus memahami siapa yang dipimpin dan konteks wilayah.
Diakui Aser, Sumber Daya Manusia (SDM) lingkup BPTP NTT sangat mumpuni. Bahkan di tanah Papua, Jabatan Satkers di isi oleh orang NTT dan Sulawesi dalam upaya meletakan dasar pertanian di tanah Papua.
Baca juga: Julie Sutrisno Sambangi Petani Porang Pendampingan BPTP NTT
"Bagi saya di BPTP NTT itu Indonesia mini. Karena semua ASN datang dari berbagai suku. Ada yang dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Itulah NKRI dan kita bangun bersama-sama," tandas Aser.
Dirinya berharap bahwa tugas seorang ASN itu panggilannya melayani maka bekerjanya dengan nyaman untuk menggapai proses yang efisien akuntabel.
Aser menegaskan bahwa wilayah NTT merupakan kepulauan serta topografi lahan kering. Dia salut dengan Pemda NTT yang terus giat mendorong pengembangan pertanian yang berkolaborasi bersama BPTP NTT seperti saat ini dengan adanya program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
"Saya salut selama ini ada kebersamaan yang luar biasa. Tentu banyak tantangan kedepan salah satunya soal bagaimana menekan angka stunting yang tinggi dan ini tantangan sehingga bersama pemerintah kita cari solusi. Pesan saya untuk jajaran BPTP NTT, kerja sesuai fungsi. Layani masyarakat dengan baik menggunakan hati," kata Aser mengingatkan.
Kepala BPTP NTT yang baru, Akhmad Hamdan menyampaikan bahwa walaupun BPTP NTT dihadapkan dengan terbatasnya anggaran, tapi seluruh jaringan bekerja sangat baik.
Baca juga: Perwakilan Desa di Tastim, Belu Dapat Ilmu dari Kemenperin dan BPTP NTT
Pasalnya, tujuan yang ingin dicapai bersama adalah mensejahterakan rakyat. Untuk itu, dirinya siap melanjutkan program yang sudah diletakkan pejabat pendahulu.
"Mari kita sama-sama bangun pertanian di NTT dengan kekuatan yang ada dan kerja ikhlas dan hati. Kita bersama mencari solusi untuk menurunkan angka stunting sesuai harapan pemerintah pusat," kata Hamdan singkat.
Kepala Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian Husnain, SP, MP, P.Hd salut dengan jasa yang telah ditorehkan mantan Kepala BPTP NTT, Aser Rouw.
Walau cuma mengabdi selama 7 bulan saja, lanjut Husnain, namun kedekatannya dengan seluruh jajaran sangat baik.
" Pesan saya kepada kepala yang baru, Pak Aser telah meletakan dasar terkait tantangan alam. Kepala yang baru selaku ahli peternakan harus bisa lebih baik dan ditingkatkan lagi kerjanya. Apalagi NTT ini merupakan daerah peternakan dan pertanian," ujarnya.
Baca juga: Wabup Belu Panen Padi Demfarm BPTP NTT
Dia juga menyinggung soal wabah penyakit mulut dan kaki yang tengah terjadi. Untuk itu perlu ada kolaborasi dengan menerapkan pola kerja out off the box.
"Harus ada terobosan. Kerja jangan biasa biasa saja tapi harus luar biasa. Waspadai ancaman kekeringan sehingga diperlukan pendekatan lokal terutama masalah irigasi," pesan Husnain.
Sementara Irianus Rohi mewakili seluruh karyawan/wati BPTP NTT menyampaikan terima kasih kepada Aser Rouw.
Walaupun kebersamaan hanya 7 bulan tetapi sangat berkesan. Kedekatannya dengan semua karyawan membuat mereka merasa kehilangan sosok yang dikagumi.
"Kami mendoakan semoga pak Aser sukses di Papua Barat. Kepada kepala yang baru, selamat datang dan kita saling dukung dalam upaya memajukan BPTP NTT khususnya dan program pertanian umumnya di wilayah NTT," kata Irianus.(*)