Berita Pemprov NTT
BPTP NTT Terus Berinovasi, Ciptakan Pakan Ternak Ayam KUB
para peternak untuk tidak asal memberikan makanan untuk ayam. Melainkan harus mempertimbangkan nutrisi yang baik.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) RI, setiap waktu terus menciptakan inovasi baru.
Dalam upaya mendukung program Kementan, saat ini BPTP NTT menciptakan inovasi baru dalam kegiatan pengkajian dan perakitan paket teknologi tepat guna spesifik lokasi.
Produk inovasi yang kini sudah dilakukan adalah pembuatan pakan ternak ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) yang menggunakan bahan lokal.
Koordinator Ayam KUB, Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si, dalam rilis beritanya yang di dikirim ke Pos-Kupang, Sabtu 5 Februari 2022 disebutkan, BPTP NTT akan terus melaksanakan kegiatan pengkajian dan perakitan paket teknologi tepat guna spesifik lokasi.
Baca juga: Tiga Pelajar di Desa Sisi Malaka Panjat Pohon Cari Sinyal untuk Kerja Tugas Sekolah
Salah satu produk yang dihasilkan kini adalah Ransum pakan ternak ayam KUB. Makanan ayam yang bernutrisi tinggi sangatlah berpengaruh terhadap tumbuh dan kembang ayam selama di peternakan.
Saat ini BPTP NTT melakukan pembuatan pakan ternak ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) yang dipelopori oleh Koordinator Ayam KUB, Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si, bersama tim Ir. Ati Rubianty, M.Si, Ir. Medo Kote, M.Si, dan Yanuar Achadri, S.Pt, M.Sc.
Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si menambahkan, produktivitas ayam akan dipengaruhi oleh jenis pakan yang dimakan oleh ayam.
Baca juga: Dispar Malaka Gelar Rapat Sosialisasi Terpadu Pembangunan Pariwisata
Menurutnya, Pakan merupakan bagian paling penting untuk meningkatkan mutu hewan ternak.
Untuk itu, penting bagi para peternak untuk tidak asal memberikan makanan untuk ayam. Melainkan harus mempertimbangkan nutrisi yang baik.
"Ransum ini menggunakan basis pakan lokal yang bahan bakunya diperoleh dari lingkungan sekitar di wilayah Kabupaten Kupang," jelas Sophia.
Baca juga: Pemda Malaka Berlakukan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat, Ini Syaratnya
Sophia membeberkan bahan lokal yang digunakan untuk ransum pakan ternak KUB yakni, jagung, dedak, sorgum, daun kelor, tepung ikan, ampas tahu, bungkil kelapa, minyak kelapa, kunyit, dan cangkang telur.
"Kegiatan ini sudah dimulai sejak Januari 2022, dimana tim membuat ransum ayam KUB periode starter, kemudian langsung diberikan ke ternak Day Old Chick (DOC) umur 1-5 minggu. Pada bulan Februari ini, dilanjutkan pembuatan ransum ayam KUB periode grower yang akan langsung diberikan ke ternak ayam KUB umur 6-20 minggu," katanya.
Dirinya menandaskan bahwa setiap periode dilakukan pencatatan penimbangan berat badan (BB) ayam untuk mengetahui kenaikan BB nya.
Baca juga: Suasana Saat Peletakan Batu Pertama SDK HTM Betun Dilakukan Bupati Malaka
Dalam penyusunan ransum ayam KUB ini, kata Sophia, selain nutrisi yang baik dan cukup, perlu memperhatikan umur ayam, jenis ayam, zat anti nutrisi, standar bahan baku, dan ketersediaan bahan baku di lingkungan.
Dirinya berharap keberadaan BPTP NTT mampu menghasilkan pakan ayam KUB secara mandiri.
Ini dimaksudkan agar BPTP NTT sebagai jembatan antara lembaga penelitian pengkajian sebagai penghasil teknologi dengan petani, peternak, dan stakeholder sebagai pengguna teknologi.(*)