Setiap kali melakukan penimbangan pada bulan Februari dan Agustus nama-nama penderita stunting diserahkan ke pemerintah desa, kecamatan agar diketahui dan diberi penanganan oleh pihak terkait.
Baca juga: Empat Warga TTS Tersambar Petir Satu Orang Tewas Di TKP
PIhaknya juga melibatkan petugas gizi untuk melakukan pemantauan setiap bulan di posyandu terkait pengukuran berat badan. Sedangkan pengukuran tinggi badan dilakukan 6 bulan sekali yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
"Tenaga puskesmas menyusun menu. Siklus menu itu kemudian diserahkan kepada desa agar mereka merencanakan, mempersiapkan pemberian bantuan makanan kepada penderita stunting," ucap Nahad.
Dana bantuan untuk penderita stunting, lanjutnya, sesuai kebijakan pemerintah provinsi itu Minimal 20% dari dana desa. Itu digunakan untuk penurunan penderita stunting. Kami tidak bisa memastikan nominal karena dana desa untuk setiap desa itu berbeda-beda. Dirinya memberi contoh misalkan dana desa Rp 1 miliar berarti dana untuk penanganan stunting sekitar Rp 200 juta.
"Berhadapan dengan kasus stunting ini, di dinas kesehatan kami tetapkan gaselor (gerakan ayah sebagai konselor). Dalam hal ini kami ingin meningkatkan peran ayah karena selama ini yang terjadi ayah selalu menyerahkan urusan penimbangan dan perawatan anak oleh ibu sendiri. Kita mendorong ayah juga terlibat dalam kegiatan di posyandu agar ayah juga tahu perkembangan tinggi dan berat badan anak setiap bulan. Sehingga ayah bisa berupaya mengusahakan kesehatan anak," ungkap Nahad.
Kegiatan-kegiatan lain terang Nahad, tetap berjalan seperti biasa. Misalnya penanganan ibu hamil, standarnya diperiksa selama 6 kali di masa kehamilan. Standar pelayanan terhadap ibu hamil Kita pertahankan. Pemberian Asi eksklusif selama 6 bulan dan pemberian imunisasi sampai ulang tahun kedua.
Baca juga: DPRD TTS Bentuk Dua Pansus, Araksi NTT Dukung Penuh
"Kita berharap dengan perhatian-perhatian seperti itu, angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) bisa ditekan. Lalu kalau ada yang misalkan lahir dengan berat badan lahir rendah Kita akan upayakan penanganan supaya tidak sampai stunting. Pada akhirnya, terkait asupan makanan itu kembali kepada keluarga," tutupnya. (Cr12)