Laporan Reporter PPOS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Yayasan Plan Iinternational Indonesia (YPII) di Timor mendampingi 46 guru Paud dari 46 Desa di TTS, memanfaatkan barang bekas untuk membuat APE (Alat Permainan Edukasi). Kegiatan ini berlangsung dua hari tanggal 16-17 Maret 2022 di Aula Hotel Timor Megah.
Pantauan Pos Kupang, peserta kegiatan bersama tim dari YPII, memanfaatkan barang bekas seperti gardus, kertas, gunting dan isolasi bening untuk membentuk bermacam-macam alat permainan edukasi.
Baca juga: Rebut Baris Depan Balapan Moto3 Mandalika 2022 Mario Aji Disambut Pelukan Sang Ibu dan Keluarga
Muhammad Thamrin, Program Implementasi Area (PIA) Manager YPII di Timor, kepada Pos Kupang, Sabtu 19 Maret 2022 menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberdayakan guru-guru paud atau kader-kader paud lokal untuk tidak tergantung dengan APE (Alat Permainan Edukatif) yang dibeli.
"Kita sendiri memiliki banyak sekali bahan-bahan bekas yang terbuang begitu saja. Misalnya gardus, kayu-kayu bekas dan pensil bekas. Barang-barang itu yang kita manfaatkan untuk membuat alat permainan edukatif," jelas Thamrin.
Baca juga: Zodiak Karier Keuangan 20 Maret 2022, 3 Zodiak Finansial Dipuncak, Taurus Libra Kekayaan Tak Terduga
"Kita menyelenggarakan kegiatan ini agar ketika Plan sudah tidak mendampingi lagi guru-guru ini, mereka sudah terbiasa untuk memproduksi APE secara mandiri tanpa harus bergantung dengan barang-barang pabrikan," ucapnya.
Sementara itu, Chyka Nailape Konsultan program pengembangan anak usia dini Plan, saat berada di lokasi pelatihan menjelaskan, Kegiatan ini melibatkan 46 guru paud dari 46 desa dampingan Plan.
Baca juga: Reka Kasus Pembunuhan IRT di Kupang, Korban Dipaksa Minum Air Garam dan Makan Daun Kelor
"Kami mengundang masing-masing desa 1 guru paud perwakilan. Dalam pelatihan ini kami memanfaatkan bahan-bahan bekas untuk membuat APE," terang Chyka.
"Kegiatan ini agar guru-guru paud dapat mengaplikasikan nanti di paud masing-masing. Guru-guru paud diharapkan semakin kreatif dalam memanfaatkan barang bekas dalam pembuatan APE," terang Chyka.
Baca juga: Dirjen Bina Pemdes Tinjau Sarana Prasarana di Desa Wisata Gunung Mutis Timor Tengah Selatan NTT
Hal ini baik tambah Chyka, karena selain hemat biaya dapat juga menjadi cara untuk mengatasi sampah yang tidak terkendali.
Pada waktu yang bersamaan Selfina Neonabe guru paud dari Desa Pili, Kecamatan Kie mengungkapkan perasaan senangnya bisa mengikuti pelatihan ini.
Baca juga: Usai Rekonstruksi, Tersangka Kasus Pembunuhan IRT di Kupang Minta Maaf ke Keluarga
"Saya merasa senang sekali bisa mengikuti pelatihan ini. Saya mendapat banyak ilmu terkait pemanfaatan barang bekas dalam membuat APE," ucap Neonabe.
Dirinya berjanji siap menerapkan apa yang didapatkan ini di paud tempat dirinya mengajar. Dalam hal ini memanfaatkan barang bekas untuk membuat alat permainan edukatif untuk hemat dan praktis. (Cr12)