Minyak goreng Langka

Minyak Goreng Masih Langka Meski Pemerintah Sudah Tetapkan HET Rp 11.500

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Minyak goreng yang dijual di Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang.

Menurutnya, ritel hanya bisa menunggu pasokan dari distributor minyak goreng, karena tidak dapat melakukan produksi tersebut.

Baca juga: Pengamat: Penetapan Satu Harga Minyak Goreng  Harus Diikuti Pengawasan Ketat

"Ritel itu kan tidak pernah produksi minyak goreng, jadi ritel kayak warung saja, tempat menyalurkan barang. Kalau tidak ada barangnya di ritel, karena tidak ada pasokan dari distributor atau produsen minyak goreng," tutur Roy.

Ia pun berharap pemasok atau distributor minyak goreng untuk memenuhi permintaan ritel yang mencapai 20 juta liter minyak goreng per bulan.

Menurut Roy, berbagai alasan disampaikan para distributor terkait sedikitnya pasokan minyak goreng ke ritel.

"Ada yang bilang karena ada produsen belum dapat pasokan bahan baku kelapa sawit, ada yang bilang karena prosesnya masih produksi, ada yang bilang sedang menunggu perintah atasannya. Macam-macam alasannya," kata Roy.

Baca juga: Jabal Mart Atambua Jual Minyak Goreng Subsidi 

Roy menyebut, sedikitnya pasokan minyak goreng di ritel pun telah disampaikan ke Kementerian Perdagangan (Kemendag), dengan harapan pasokan komoditas tersebut menjadi normal.

"Sudah disampaikan, setiap hari kita bicara dan melaporkan kepada Kemendag," ucap Roy.

Sedikitnya pasokan minyak goreng tersebut, akhirnya membuat komoditas pangan itu di ritel seluruh Indonesia menjadi lenyap.

"Barang kosong karena pasokan belum normal, misalnya datang beberapa karton itu langsung habis dalam waktu satu jam, ada panic buying juga dari masyarakat," papar Roy.

Baca juga: Kadisperindag NTT : Minyak Goreng di Pedagang Tradisional Tanggung Jawab Aspindo

Panic Buying

Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga mengimbau masyarakat tidak melakukan panic buying produk minyak goreng.

"Tidak perlu borong semua, tidak perlu panic buying, pemerintah menjamin ketersediaan minyak goreng. Jadi saya berharap fenomena habisnya minyak goreng di berbagai toko peritel tidak terjadi lagi," kata Jerry.

Dalam mengawal kebijakan pemerintah terkait minyak goreng, Jerry pun turun ke lapangan dan mengajak Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) mengadakan pasar murah di Pasar Raya I Salatiga.

Menurut Jerry, pasar murah kali ini bertujuan untuk mendorong sinergi semua stakeholder dalam kebijakan soal minyak goreng.

Baca juga: Minyak Goreng di Pedagang Tradisional Tanggung Jawab Aspindo

"Intinya adalah dorongan agar setiap stakeholder bersinergi dan berkolaborasi, sehingga seluruh masyarakat diuntungkan," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini