Berita Sumba Timur

Moeldoko kepada Pelajar Sumtim: Jika Tidak Merantau untuk Sekolah, Mungkin Saya Tidak jadi Jenderal

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di SMPN 1 Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis 6 Januari 2022.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di SMPN 1 Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mantan Panglima TNI ini membagikan kisah keberhasilannya menjadi Jenderal di TNI berkat pendidikan.

"Dulu jika saya tidak merantau ke kota untuk sekolah SMA, saya mungkin tidak akan bisa masuk Akmil dan jadi jenderal. Bisa-bisa saya terjebak dalam rangkaian kemiskinan panjang," kata Moeldoko sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis 6 Januari 2022.

Baca juga: Ini Sebaran Lokasi Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Termasuk di NTT

Menurut Panglima TNI periode 2013-2015 tersebut, pendidikan merupakan elemen penting dalam pembangunan bangsa, terutama pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

"Bapak Presiden sangat concern pada pembangunan SDM dan menempatkannya sebagai program prioritas," jelasnya.

Moeldoko mengajak para guru dan siswa agar tidak gampang menyerah menghadapi berbagai keterbatasan dalam memajukan pendidikan.

Baca juga: 10 Hari Pergi Tanpa Kabar, Melkior Nancar Ditemukan Meninggal Dunia di Tepi Jurang Titok Manggarai

"Saya paham bapak dan ibu guru resah dengan status kepegawaiannya, saya juga memahami berbagai kekurangan sarana prasarana di sini, tapi saya minta jangan kendur untuk memajukan pendidikan. Karena hanya dengan pendidikan kondisi negara berubah," pesan Moeldoko.

Menurut informasi KSP, angka putus sekolah di Kabupaten Sumba Timur sangat tinggi. Berdasarkan angka lama sekolah pada 2019, rata-rata lama sekolah hanya 7,5 tahun atau sama dengan kelas VII.

Moeldoko dan rombongan tiba di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Rabu sore, 5 Januari 2022.

Baca juga: Ramalan Shio Besok 7 Januari 2022, Tikus Alami Kecelakaan, Ayam Katakan Yang Benar

Turun dari pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan TR. 72-500 di Bandara Umbu Mehang Kunda, Moeldoko disambut Bupati Sumba Timur Khristofel Praing, Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono, Dandim 1601 Sumba Timur Letkol Czi Aditya Triwiran, Wakil Ketua DPRD Sumba Timur Yonathan Hani dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Waingapu Michael Last Yuliar Syamriyadi Nugroho, SH, MH.

Bupati Khris Praing menyelempangkan kain adat Hinggi Kombu Kaliuda warna orange ke pundak kiri Moeldoko.

Setelah bersalaman, Moeldoko bersama rombongan menuju Laipori, Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai.

Baca juga: Kejati NTT Masih Teliti Berkas Kasus Pembunuhan Astri Manafe dan Lael

Moeldoko melakukan kunjungan kerja selama 3 hari di Bumi Matawai Amahu Pada Njara Hamu.

Moeldoko meninjau lokasi sorgum di Desa Laipori. Kemudian mengunjungi Desa Patawang untuk meninjau lokasi pencegahan stunting, observasi kegiatan posyandu, rujukan, forum anak dan rujukan kekerasan serta dialog dengan masyarakat.

Selanjutnya ke PT Sumba Moelti Agriculture dan melakukan penanaman simbolik sorgum di Desa Laipori. (hh/ant)

Berita Terkini