Sementara pergerakan penumpang pada H-1 atau 24 Desember tahun 2021 lalu terhitung sebanyak 4.309 penumpang. Apabila dibandingkan dengan tahun 2020 terdapat selisih hingga 504 penumpang atau turun -10,47 persen pergerakan penumpang karena pada 24 Desember 2020 terdapat sebanyak 4.813 penumpang.
Untuk pergerakan kargo pada H-1 tahun 2021 terhitung sebanyak 31.575 Kg dan dibandingkan dengan 24 Desember tahun 2020 pergerakan kargo sebanyak 40.276 Kg.
Pada saat hari raya Natal tahun ini atau 25 Desember 2021 jumlah Pergerakan pesawat terhitung sebanyak 39 pesawat dibandingkan tahun 2020 yang memiliki pergerakan pesawat sebanyak
50. Demikian terdapat selisih 11 pesawat atau turun -22,00 persen.
Pada 25 Desember 2021 ini juga jumlah pergerakan penumpang terjadi penurunan. Pada Natal tahun ini terhitung sebanyak 2.487 penumpang dibandingkan 25 Desember 2020 dengan pergerakan penumpang sebanyak
2.983. Ada selisih sebanyak 496
penumpang atau turun -16,63 persen.
Kargo saja yang mengalami kenaikan
13.044 Kg atau 34,80 persen di hari Natal. Pergerakan kargo tahun 2021 terhitung sebanyak 50.529 Kg dibandingkan tahun 2020 dengan pergerakan kargo sebanyak 37.485 Kg terdapat.
Untuk sehari setelah perayaan Natal yaitu 26 Desember 2021, pergerakan pesawat yang terhitung sebanyak 34 pesawat. Jumlah ini bila, dibandingkan dengan 26 Desember 2020 mencatatkan adanya penurunan 18 pesawat atau turun -34,62 persen karena di 26 Desember 2020 tercatat pergerakan pesawat sebanyak 52 pesawat.
Jumlah pergerakan penumpang pada hari setelah Natal ini terhitung sebanyak 2.269 penumpang. Jumlah ini juga tercatat turun -18,29 persen atau 508
penumpang apabila dibandingkan dengan 26 Desember 2020 dengan pergerakan penumpang sebanyak 2.777 penumpang.
Sementara kenaikan terjadi pada pergerakan kargo di 26 Desember tahun ini yang sebanyak 38.147 Kg. Sedangkan di 26 Desember 2020 pergerakan kargo sebanyak 29.299 Kg. Demikian maka selisihnya 8.848 Kg atau naik 30,20 persen di tahun 2021 ini.
Ia menyebut dalam dua hari terakhir, Sabtu (25/12) dan Minggu (26/12) juga terdapat 20 pesawat alami delay atau keterlambatan akibat cuaca buruk.
Penerbangan dari Lewoleba dan Bali, misalnya, harus dialihkan ke Bandara Frans Seda Maumere karena jarak pandang pilot tidak memungkinkan untuk mendarat di Bandara El Tari Kupang.
"Tanggal 23 Desember 2021, ini pesawat Lion Air dan Wings Air," ujarnya.
Sementara itu, pada Jumat (24/12) satu pesawat tujuan Ruteng terpaksa harus putar balik ke Bandara El Tari Kupang. Penyebabnya juga akibat cuaca yang kurang baik.
Namun demikian, Rio menegaskan, keterlambatan ini tidak berlangsung lama dan hanya berlaku paling tinggi 30 menit.
Rata-rata penerbangan yang mengalami delay merupakan pesawat yang melayani rute dalam wilayah NTT. Sementara pada Senin itu (27/12) belum ada laporan pesawat yang delay.
Terkait Natal dan Tahun Baru 2022 Bandara El Tari Kupang, lanjut Rio, telah dilakukan apel pembukan posko terpadu angkutan udara pada 16 Desember lalu dan serbuan vaksinasi Covid-19 di Bandar Udara Intrnational El Tari Kupang.
Pada 22 Desember lalu juga terdapat kunjungan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Provinsi NTT dan dilakukan monitoring posko nataru oleh OTBAN Wilayah IV (Seksi Kelaikan Pesawat Udara & Seksi Angkutan Udara) dan DKUPPU terkait kelaikan pesawat udara, tarif dan delay manajemen, inspektur keamanan penerbangan. (*)