Renungan Harian Katolik Rabu 24 November 2021: Setia Berbakti kepada Tuhan (Luk 21:12-19)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Kehidupan ini tidak selalu ibaratnya sebuah hari berlangit biru yang cerah. Kadang hidup kita ibaratnya sebuah hari yang mendung, yang hujan, yang berangin ribut. Suka dan duka, kegembiraan dan masalah, bisa datang silih berganti.
Hidup yang tidak selalu berjalan mudah bisa membuat seseorang ragu atau sekurang-kurangnya mempertanyakan campur tangan Tuhan.
Sabda Tuhan hari ini hendak mengingatkan kita supaya kita tetap teguh dan sabar dalam iman kepada-Nya. Tuhan Yesus berjanji bahwa orang yang setia kepada-Nya sampai akhir akan memperoleh hidup.
Ya, setia pada iman memang berat. Banyak hambatan dan tantangan siap menghadang. Jalan lebar dan mulus terpampang di depan kita. Padahal, itu jalan menuju kebinasaan.
Kita perlu berjuang melewati jalan sempit dan terjal dengan setia. Itulah jalan salib bersama Tuhan yang menghantar kita ke hidup yang kekal.
Hari ini kita juga diingatkan untuk tetap setia beriman pada Tuhan. Kita diajak tidak gadaikan iman kita demi segala tuntutan dunia.
Memang tidak mudah untuk bertahan dalam iman akan Yesus. Ada banyak tantangan bahkan harus rela dibenci dan menderita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 November 2021: Kerajaan-KU Bukan Berasal dari Dunia
Namun percaya bahwa setiap orang yang mampu bertahan dalam iman akan Yesus hingga akhir hidup, maka kita akan beroleh hidup yang bahagia tak hanya di dunia,namun sukacita kekal di surga.
Tuhan pasti tidak tinggal diam. Tuhan akan selalu menyertai kita. Jadi jangan sampai menggadaikan iman bahkan tinggalkan Yesus demi tuntutan dunia semata.
Para misionaris Kristen pertama kali membawa iman Katolik ke Vietnam pada abad ke-16. Pada abad ke-17, 18 dan 19, umat Kristiani menderita penganiayaan oleh karena iman mereka. Banyak di antara mereka yang wafat sebagai martir, terutama dalam masa pemerintahan Kaisar Minh-Mang, 1820-1840. Termasuk di antara mereka 117 martir yang kita rayakan pada hari ini.
Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada 19 Juni 1988. Ke-117 martir tersebut terdiri dari 96 orang Vietnam, 11 orang Spanyol, serta 10 orang Perancis. Delapan orang di antara mereka adalah Uskup, Lima puluh orang adalah imam dan 59 orang lainnya adalah umat Katolik awam.
Sebagian dari antara para imam tersebut adalah imam Dominikan, sedangkan yang lainnya adalah imam projo dari Serikat Misi Paris.
Seorang imam projo seperti mereka yang juga menjadi martir adalah Santo Theophane Venard. Santo Andreas Dung - Lac, yang mewakili kelompok pahlawan iman ini adalah seorang imam projo Vietnam.