Timor Leste

Polisi Timor Leste Tangkap Pendukung Eks Pastor yang Diduga Terlibat Pelecehan Anak di Bawah Umur

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RD sedang berbincang seorang polisi di pengadilan Distrik Oecusse Timor Leste pada 22 Februari 2021. Eks pastor berusia 84 tahun itu dituduh mengancam akan membunuh pengacara korban pelecehan anak di bawah umur.

Polisi Timor Leste Tangkap Pendukung Eks Pastor yang Diduga Terlibat Pelecehan Anak di Bawah Umur

POS-KUPANG.COM - Polisi Nasional Timor Leste (PNTL) menangkap Agustinho Caet, salah satu pendukung eks pastor asal Amerika Serikat berinisial RD yang didakwa terlibat kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur selama dia mengelola sebuah panti asuhan di wilayah bekas provinsi Indonesia itu.

Mengutip ucanews.com, Agustinho Caet ditangkap pada tanggal 18 Agustus 2021 karena kampanye agresifnya untuk mendukung RD sekaligus menyalahkan para korban dan pendukung mereka.

Untuk diketahui, pendukung RD telah menggunakan media sosial untuk melancarkan serangan terhadap korban dari terdakwa dan mereka yang mendukung mereka, termasuk jaksa penuntut umum dan organisasi non-pemerintah (NGO).

Persidangan terhadap RD di pengadilan Timor Leste dimulai pada Februari 2021, tetapi ditunda berkali-kali. RD keberatan menghadiri sidang di pengadilan dengan alasan pembatasan Covid-19 yang juga mewabah di negara tersebut.

RD pun terus menikmati dukungan di negara mayoritas Katolik di mana banyak yang masih menganggapnya sebagai pahlawan karena membantu masyarakat Timor Leste dalam perjuangan kemerdekaan hingga lepas dari Indonesia.

Baca juga: Sahabat Xanana Gusmao Ini Paling Dikagumi di Timor Leste, Tapi Juga Amat Dibenci Karena Perbuatannya

Pendukung pria Amerika berusia 84 tahun itu menuduh bahwa tuduhan yang menyebabkan pemecatannya dari imam oleh Vatikan pada November 2018 adalah “palsu” dan bahwa dia adalah “korban konspirasi.”

Sementara itu, seorang pejabat SVD (Societas Verbi Divini) di Timor Leste membantah tuduhan “konspirasi” dan “tuduhan palsu” yang dilancarkan RD dan para pendukungnya.

Pastor Jose Nicolas Espinosa, sekretaris jenderal dan juru bicara kongregasi yang berbasis di Roma, mengatakan, “Proses investigasi terhadap RD, yang termasuk penolakan dirinya, membuktikan bahwa tuduhan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur adalah benar.”

“Pemecatannya dari kongregasi dan klerus membuktikan bahwa SVD bertindak cepat dan memadai untuk memastikan hukuman gerejawi untuk RD,” kata Pastor Espinosa dalam wawancara yang diterbitkan oleh portal berita Timor Leste Tempo Timor pada 19 Agustus 2021.

Dia membantah tuduhan bahwa pemecatan RD disebabkan oleh para pastor SVD di Timor Leste yang ingin merebut tanah dan uang Topu Honis, tempat penampungan di pegunungan Kutet yang didirikan oleh RD pada tahun 1993 di mana dia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

“Tanah dan uang itu milik Topu Honis. Karena itu, SVD sama sekali tidak bisa mendapatkan tanah dan uang Topu Honis,” kata Pastor Espinosa.

“Sejak awal, SVD telah menangani kasus ini sesuai dengan protokol Gereja tentang masalah pelecehan seksual,” kata Pastor Espinosa.

Baca juga: Saat Xanana Gusmao Ikut Dikecam Oleh Tiga Anaknya Gara-gara Kunjungi Pastor Pedofilia

Pastor Espinosa merinci serangkaian proses yang diikuti sebelum memecat RD setelah dia “mengakui tuduhan itu” dan mengatakan bahwa itu “100 persen benar”.

Dia mengatakan RD telah “mengkhianati kepercayaan para korban, para donatur dan atasan SVD” dan menambahkan bahwa “SVD selalu mendukung para korban.”

Halaman
1234

Berita Terkini