Bersama Bank NTT Kembangkan Pariwisa
Baca juga: Positif Covid-19, Tim Satgas Sumba Barat Pulangkan 4 dari 50 Tukang Asal Surabaya Jawa Timur
ta, Lumbung Desa dan Usaha Grosir Menuju Desa Tebara Mandiri
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,
POS KUPANG.COM, WAIKABUBAK --Pemerintahan Desa Tebara, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat sejak tahun 2018 telah membangun kerjasama dengan Bank NTT Cabang Waikabubak, Sumba Barat.
Kerjasama tersebut berkaitan dengan dampingan Bank NTT Cabang Waikabubak, Sumba Barat terhadap sistem pengelolaan keuangan Bumdes Desa Tebara untuk tiga unit usaha.
Tiga usaha yakni usaha pengembangan Pariwisata Kampung Prai Ijing, usaha lumbung desa dan usaha grosir.
Khusus pengembangan Kampung Prai Ijing, Bank NTT membantu menyiapkan tenda bagi warga Kampung Prai Ijing berjualan usaha kerajinan tangan.
Baca juga: Positif Covid-19, Tim Satgas Sumba Barat Pulangkan 4 dari 50 Tukang Asal Surabaya Jawa Timur
Selain itu, mencetak karcis masuk Kampung Wisata Prai Ijing dengan logo Bank NTT, membuat pakaian seragam dan program menabung bagi anak-anak Kampung Prai Ijing Sumba Barat.
Bank NTT Cabang Waikabubak, Sumba Barat juga gencar mendampingi warga Kampung Prai Ijing mengembangkan UKM masyarakat setempat membuka usaha kuliner.
Ada juga sofenir, memberi edukasi wisata sehat dan bersih serta wisata berbasis prokes pada masa pandemi virus corona ini dan berbagai ide kreatif lainnya.
Baca juga: Temukan Varian Kopi Berkualitas dari 11 Kabupaten di Bacarita Cafe Labuan Bajo
Sedangkan dibidang usaha lumbung desa, Bank NTT memfasilitasi kemasan karung berupa cetak karung beras Tebara dan siap beroperasi.
Sementara dibidang usaha grosir, Bank NTT Cabang Waikabubak sedang mencarikan pengusaha yang mau berinvestasi pada unit usaha grosir terutama sembako dan pasar Desa Tebara.
Saat ini, Bank NTT Cabang Waikabubak, Sumba Barat bersama PT Cipta Karya selaku distributor pupuk subsidi juga berencana mendatangkan pupuk subsidi untuk Desa Tebara.
Pupuk tersebut akan disimpan digudang Bumdes Desa Tebara dan peruntukan bagi petani Desa Tebara pada musim tanam tiba.
Baca juga: KPK RI Gelar Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi dengan Pemkab Sumba Barat
Pemerintah Desa Tebara tidak mungkin menaikan harga pupuk subsidi karena harga sesuai HET (harga eceran tertinggi) yang sudah ditetapkan pemerintah.
Hal itu hanya berkeinginan mempermudah akses distribusi agar tidak menumpuk antre di toko membeli pupuk subsidi.
Hal itu bertujuan mempermudah masyarakat mendapatkan pupuk.
Secara teknis administrasi sudah beres tinggal tanda tangan kesepakatan bersama (MOU) yang diharapkan berlangsung dalam waktu dekat ini.
Baca juga: Begini Penjelasan Kapolres Sumba Barat Terkait Kelompok Pejuang Subuh di Medsos
Jaminan adalah keuangan Desa Tebara melalui tiga unit usaha itu tersimpan di Bank NTT, dana desa dan ADD tersimpan di Bank NTT.
Demikian gambaran Perkembangan pembangunan ekonomi Desa Tebara, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat sebagaimana disampaikan Kepala Desa Tebara, Kecamatan Kota Waikabubak, Sumba Barat, Marthen Ragowino Bira, S.S di Kantor Desa Tebara, Kecamatan Kota Waikabubak, Sumba Barat, Senin 12 Juli 2021.
Baginya dengan pengembangan tiga unit usaha itu meningkatkan perputaran uang cukup tinggi terjadi di Desa Tebara.
Dengan demikian tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin maju dan kesejahteraan meningkat pula.
Baca juga: Bupati Sumba Barat, Yohanes Dade : Kota Waikabubak Mulai Bersih dan Terang Benderang
Menurutnya rata-rata dana desa yang diterima setiap tahun Rp 1 miliar lebih. Sedangkan alokasi dana desa berkisar Rp 500 juta hingga Rp 600 juta.
Sertakan 2018. Penyertaan modal ke Bumdes tahun 524 juta pada tahun 2020. Penyertaan modal termasuk didalamnya biaya sewa gudang dan pasar.
Saat ini geliat ekonomi masyarakat Desa Tebara mulai nampak dan pihaknya terus mendorong aktifitas dagang menjadi budaya masyarakat setempat.
Karenanya kerjasama dengan lembaga perbankan, akademisi dan lainnya sangat penting demi mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat Desa Tebara.
Baca juga: KPK RI Gelar Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi dengan Pemkab Sumba Barat
Berdasarkan perkembangan tiga unit usaha itu telah memberi dampak positip bagi pendapatan desa.
Misalnya unit usaha pariwisata Pra Ijing memberi keuntungan sangat besar yakni pada tahun 2018 sekitar Rp 170 juta, tahun 2019 Rp 244 juta.
Tetapi pada tahun 2020 karena pandemi virus corona maka pendapatan Pariwisara Prai Ijing turun menjadi Rp 83 juta.
Justru pada masa pandemi virus corona, pihaknya melalui Bumdes mengembangkan usaha lumbung desa dan grosir desa yang dimulai pada awal tahun 2020.
Baca juga: Bupati Sumba Barat, Yohanes Dade : Kota Waikabubak Mulai Bersih dan Terang Benderang
Rata-rata pendapatan yang diperoleh dua unit usaha ini sebesar Rp 60-an juta.
Ia percaya dengan menggeluti usaha secara serius dan kontinyu maka pasti membawa kebaikan bersama bagi masyarakat Desa Tebara khususnya dan Sumba Barat umumnya.
Pihaknya berkomitmen melalui Kerja keras dapat mewujudkan Desa Tebara Mandiri tanpa harus menggantungkan harapan sepenuhnya pada anggaran desa dari pemerintah pusat.
Baginya kehadiran dana desa harus dapat melahirkan desa mandiri.
Bukan hanya bagus laporan pertanggungjawabannya tetapi harus bermanfaat dan terasa oleh masyarakat. (*)
Berita Kabupaten Sumba Barat terkini