"Kami sangat malu dengan viralnya video Bupati Alor yang marah, maki-maki, fitnah dan bahkan ancaman ibu Menteri Sosial," ujar Enny kepada POS-KUPANG.COM, Rabu, 2 Juni 2021 sore.
Enny mengatakan, masyarakat Alor malu karena orang Alor memiliki adat istiadat saling menghargai sebagaimana ungkapan adat taramiti tominuku, kita satu untuk saling menghargai. Bupati Amon, menurut Enny, tidak memiliki etika dan sopan santun sebagai seorang pejabat negara.
"Etika sopan santun sebagai pejabat sama sekali tidak ada," kata Enny.
Enny Anggrek bahkan menyebut Bupati Amon telah menyampaikan hoax dalam kemarahannya yang terekam kamera terkait bantuan sosial PKH.
"Bantuan itu dari ibu Mensos, bukan bantuan PKH. Apa yang disampaikan bupati itu hoax. Sebagai bupati ia paham, PKH itu bantuan tunai yang langsung masuk ke rekening masyarakat penerima bantuan," kata Enny.
Sementara, yang disampaikan Mensos Tri Rismaharini pada saat itu merupakan bantuan tanggap darurat bencana dari Presiden RI Jokowi ke masyarakat.
Baca juga: Daftar Lengkap Nama 26 Pemain 24 Timnas Peserta Euro 2020, Timnas Spanyol Ngotot Bawa 24 Pemain
Baca juga: Bek Handal Manchester City Pernah Masuk Daftar Skuad Jerman, Laporte Kini Bela Spanyol di Euro 2020
Enny bercerita, pada 5 April 2021, Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan komunikasi dengannya terkait bantuan itu. Pasalnya, Bupati Amon Djobo dan Sekda Sony Alelang tidak dapat dihubungi pihak Kementerian.
"Saat itu Ibu Mensos menghubungi bupati tapi tidak bisa, ke Sekda juga tidak bisa. Nomor handphone sudah diganti dengan yang tidak diketahui ibu menteri. Bupati punya handphone sudah diganti karena masalah dengan TNI, sekda tidak bisa dihubungi karena handphone ditahan di polres," kata Enny.
Karena itu, dalam situasi darurat maka Mensos Tri Rismaharini berkoordinasi dengannya dan saat itu diberi masukan untuk berkoordinasi dengan Bulog untuk membantu penyalurannya.
"Saya bilang ke ibu, di Bulog ada paket sembako, ia nanti saya siap untuk bantu Distribusi bersama korda sembako maupun Korkab PKH," tambah dia.
Baca juga: Perempuan Muda Pamit Suami Beli Susu Anak, Namun Dikencani di rumah Kosong, Dibakar dan Dimutilasi
Baca juga: Di Kota Bandung, Bos Sulaiman Terlilit Utang Rp 460 Juta Tewas Dibunuh Tetangga, Begini Kronologi
Perempuan yang menjabat Ketua DPC PDIP Alor itu juga menyebut saat itu didistribusikan sekitar 200 paket sembako ke Pantar dan 500 paket sembako ke Alor.
Dihubungi sebelumnya, Bupati Amon Jobo juga mengakui video yang beredar tersebut.
Bupati Amon mengaku kalau ia memang memarahi dua staf Kementerian Sosial yang datang untuk melaporkan terkait bantuan santunan kematian bagi korban bencana siklon seroja di wilayah itu.
Pemicu kemarahan itu, kata Bupati Amon adalah laporan Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Presiden Jokowi saat pertemuan virtual penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB dengan gubernur dan para bupati yang berlangsung pada 7 April 2021 lalu.
Saat itu, kata Bupati Amon, Menteri Sosial Tri Rismaharini melaporkan kepada Presiden bahwa telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Kabupaten Alor melalui DPRD.