Pemprov Belum Beri Keterangan Soal Dampak Siklon Tropis Seroja di NTT
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur belum memberi keterangan resmi terkait dampak badai siklon Seroja yang melanda wilayah NTT.
Bibit Siklon tropis 99S yang menjadi cikal bakal Siklon Seroja oleh BMKG telah disebut terbentuk di Laut sawu sejak Jumat 2 April 2021 lalu.
Setelah menyebabkan hujan disertai angin kencang yang menimbulkan banjir bandang dan banjir rob di beberapa wilayah seperti Malaka, TTU, Adonara Flores Timur, Ile Ape Lembata hingga Sumba Timur dan Sabu Raijua sejak Sabtu malam, puncak siklon Seroja terjadi di Kota Kupang pada Senin 5 April 2021 dinihari hingga pagi. Terhitung, badai menerjang ibukota lebih dari 8 jam.
Akibatnya, kota yang berada di ujung barat pulau Timor itu porak poranda.
Jalanan-jalan utama yang menghubungkan wilayah Kota dipenuhi pepohonan dan tiang listrik yang tumbang. Selain itu ratusan rumah warga juga terdampak. Banyak rumah yang rusak, termasuk banyak atap rumah yang tercerabut.
Baca juga: Besok, Mensos Risma Datang ke Lembata Bantu Korban Banjir Ile Ape
Tak hanya itu, gedung gedung perkantoran pemerintah juga mengalami kerusakan. Sebut saja Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT yang terletak di jantung kota. Atap hingga plafon gedung berbentuk replika alat musik sasando itu terlepas dari tempatnya.
Fasilitas perbelanjaan dan Hotel pun demikian. Banyak yang mengalami kerusakan. Selain itu, Pom Bensin yang berada di wilayah Kelurahan Kelapa Lima Kota dan Oeba juga mengalami kerusakan parah.
Meski badai berangsur reda pada Senin siang, namun listrik di wilayah itu masih mengalami pemadaman sejak Minggu malam sebelumnya.
Pemerintah Provinsi NTT berhasil dikonfirmasi POS-KUPANG.CON. Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT Ardu Jelamu Marius hingga Kepala BPBD NTT Thomas Bangke belum memberi respon saat dikonfirmasi hingga berita diturunkan.
Baca juga: Lembata Berduka, Akses Jalan Putus Total, Warga Cari Korban Banjir Ile Ape di Pesisir Pantai
Sementara itu, dalam keterangan pers Minggu malam, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati telah menerbitkan peringatan atas potensi cuaca ekstrem itu.
Berdasarkan analisis BMKG, bibit siklon tropis 99S berada di perairan Kepulauan Rote NTT, sekitar 24 km barat daya Kupang.
Bibit siklon tropis itu tercatat mengarah ke arah timur hingga timur laut menjauhi wilayah Indonesia. Namun demikian, pergerakan masih lamban dan masih cukup dekat dengan daratan NTT saat menjadi siklon.
Siklon itu, menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dinamakan siklon Seroja sesuai dengan urutan nama dari BMKG secara internasional.
Baca juga: Pantau Lokasi Bencana Adonara, Rombongan BNPB Bergerak ke Adonara Flores Timur Lewat Jalur Darat
BMKG memprediksi kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya 45 knots (85 km/jam) dengan tekanan di pusat diprediksikan sekitar 980 hPa. NTT, sebut BMKG berstatus siaga sejak Minggu 4 April 2021 sore.
Sebelumnya pihak BPBD NTT menghimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah untuk sementara waktu untuk menghindari korban akibat badai. Ia menyebut, potensi badai siklon tropis ini masih terjadi tiga hari hingga sepekan ke depan.
"Himbauan kita agar masyarakat jangan keluar rumah dulu karena intensitas hujan masih tinggi dan bisa berdampak pada pohon tumbang. Masyarakat menjaga diri dulu, jangan keluar karena tiga hari sampai satu Minggu kedepan ini kita masih siaga betul," imbau Thomas Bangke, Kepala BPBD NTT pada Minggu.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta pemerintah kabupaten/kota untuk sigap melaksanakan penanganan dan penanggulangan bencana di wilayahnya masing masing.
Baca juga: Update Korban Banjir Bandang Adonara Flores Timur, Basarnas: 69 Korban Ditemukan Meninggal Dunia
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Ardu Jelamu Marius mengatakan, Kepala daerah agar melakukan tindakan cepat dalam rangka upaya penyelamatan korban dan penanganan bencana.
"Kita harapkan semua pihak baik Basarnas, TNI-Polri maupun BPBD dikoordinasikan oleh walikota atau bupati untuk segera melakukan tindakan cepat untuk menyelamatkan nyawa dan menyiapkan logistik. Selain itu juga membuka dapur umum, menggerakkan semua kekuatan mulai Kabupaten hingga RT untuk bahu membahu menangani dampak bencana yang sedang terjadi," ujar Ardu Jelamu, Minggu 4 April 2021 malam.
Karena itu, pemerintah menghimbau BPBD Kabupaten/Kota bersama sama dengan stakeholder lainnya dan masyarakat bahu membahu untuk membantu warga yang terdampak bencana baik longsor, banjir maupun bencana lain.
Baca juga: Pemda Belum Umumkan Status Bencana Banjir di Malaka
Selain itu, pemerintah provinsi juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang diprediksi masih berlangsung beberapa hari kedepan.
Ardu Jelamu menyebut, saat ini cuaca masih sangat ekstrim. Oleh karena itu, bagi warga yang berdomisili di wilayah yang berpotensi bencana agar dapat mencari perlindungan dan mengungsi sementara waktu hingga kondisi benar benar pulih.
Untuk warga yang tinggal di sekitar aliran sungai dan perbukitan diminta untuk lebih waspada manakala ada potensi longsor atau banjir. Demikian pula warga yang tinggal di pinggir pantai agar dapat menghindari potensi banjir rob karena tingginya gelombang air laut.
Baca juga: Kota Kupang Porak Poranda Akibat Siklon Tropis Seroja
"Kita harapkan para kepala desa di seluruh NTT bisa bekerja keras bersama masyarakat untuk bisa mengungsi ke tempat yang lebih aman terutama rentan bencana, kita harapkan agar bisa mengungsikan warga ke tempat yang aman mengingat cuaca ekstrim beberapa hari kedepan," ujar Ardu Jelamu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)