Laut China Selatan

Bisa Hasilkan 71 Triliun Setahun, Pantas Saja China Ngotot Klaim Laut China Selatan, Ini Rinciannya

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bisa Hasilkan 71 Triliun Setahun, Pantas Saja China Ngotot Klaim Laut China Selatan, Ini Rinciannya

POS-KUPANG.COM - Bisa Hasilkan 71 Triliun Setahun, Pantas Saja China Ngotot Klaim Laut China Selatan, Ini Rinciannya

Tindakan klaim sepihak yang dilakukan China atas Laut China Selatan, memang dikecam banyak negara di dunia. 

Pasalnya, wilayah itu masih menjadi sengketa banyak negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia hingga Brunei.

Baca juga: Pusling Dinkes Lembata Sampai Pelosok Desa dan Pasar Rakyat, Ini Tujuannya

Baca juga: Memahami Sejarah Nyepi & Makna Catur Bratha Penyepian serta Empat Macam Pantangannya

Baca juga: Katalog Promo Hypermart Hari ini 14 Maret 2021,Sariwangi, Segitiga Biru hingga ABC Alkalin Murah

Baca juga: Tahukah Kamu 3 Keutamaan Baca Surah Yasin 1-83 Ayat? Begini Penjelasannya Lengkapnya

Bahkan, China ngotot 90 persen wilayah Laut China Selatan diklaim oleh mereka.

Dengan percaya dirinya, China langsung mengambil alih wilayah sengketa itu dengan klaim sembilan garis putus-putus miliknya.

Sejak wilayah itu dalam genggaman China ternyata banyak hal mengejutkan terjadi.

Menurut kantor berita India ANInews, yang tayang pada Rabu (10/3/21), mengutip laporan Observer Research Foundation (ORF), ekspansi Laut China Selatan menyebabkan kerusakan ekosistem di laut.

Hal ini akan berdampak pada ketahanan pangan di negara kawasan laut itu, terutama Asia Tenggara.

Laporan ORF yang dilaporkan oleh para ahli Pratnashree Basu dan Aadya Chaturvedi, menganalisis dampak aktivitas Laut China Selatan, terhadap lingkungan ekologis.

Menurut laporan itu, pertambahan China dan pembangunan pulau buatan, pengeboran, ekploitasi minyak dan gas serta penangkapan ikan berlebihan.

Telah mendorong ekosistem di wilayah tersebut dalam tingkat yang rentan, kerusakan serius, yang mengarah pada kerusakan terumbu karang dan kehidupan laut.

Ekosistem laut di Laut Cina Selatan mengalami tekanan karena dianggap sebagai salah satu jalur laut internasional tersibuk di dunia.

Laut China Selatan saat ini menghadapi penangkapan ikan berlebihan China, eksploitasi kerang, kegiatan pengerukan untuk membangun pulau buatan dan eksploitasi minyak dan gas dengan hydrofracking.

Baca juga: Pusling Dinkes Lembata Sampai Pelosok Desa dan Pasar Rakyat, Ini Tujuannya

Baca juga: Memahami Sejarah Nyepi & Makna Catur Bratha Penyepian serta Empat Macam Pantangannya

Baca juga: Tahukah Kamu 3 Keutamaan Baca Surah Yasin 1-83 Ayat? Begini Penjelasannya Lengkapnya

Baca juga: Tahukah Kamu 3 Keutamaan Baca Surah Yasin 1-83 Ayat? Begini Penjelasannya Lengkapnya

Baca juga: Umat Hindu di Malaka Rayakan Hari Raya Nyepi Tanpa  Pawai Ogoh Ogoh

Selain itu, kenaikan suhu air laut dan permukaan laut akibat perubahan iklim semakin menyebabkan kerusakan jangka panjang di kawasan ini.

Bagi China, perikanan memainkan peran penting dalam memastikan keamanan pangan bagi populasinya yang terus bertambah.

Halaman
1234

Berita Terkini