Jembatan Gantung di Mego Roboh, Warga Korobhera Nekat Menyebrang Kali Guna Belanja Kebutuhan Keluarganya
POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Jembatan Gantung di Kecamatan Mego yang menghubungkan warga Desa Paga, Kecamatan Paga dan warga Desa Korobhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka telah ambruk diterjang banjir bandang, Minggu (17/1/2021) sore.
Ambruknya jembatan itu membuat warga Desa Korobhera terancam terisolir jika tidak ada akses yang dibangun sehingga warga bisa bepergian.
Warga Korobhera pun mengaku hanya satu saja akses yang selama ini membuat warga bisa bepergian yakni jembatan gantung.
Namun kini jembatan itu tinggal kenangan karena telah roboh.
Warga Dusun Ubemoro, Desa Korobera yang setiap hari menggunakan jembatan gantung pasca tidak adanya jembatan nekat menyebrang melewati banjir guna bisa berbelanja di kios di Dusun Aebubu, Desa Paga.
Adalah Muhammad Jufri, warga Dusun Ubemoro yang siang itu, Senin (18/1/2021) nekat menyebrang melewati banjir karena mau berbelanja kebutuhan keluarga di kios.
"Saya mau pergi ke kios mau belanja di tempat saya tidak ada kios," kata Jufri yang semua pakaiannya basah usai nekat menyebrang.
Kepada wartawan Jufri mengaku nekat menyebrang ke Aebubu karena barang di tempat tidak ada sehingga ia harus ke Aebubu.
Yang mana jarak Aebubu dan Ubemoro dipisahkan oleh Kali Wajo.
Ia mengaku kalau selama ini ada jembatan ia tinggal menyebrang saja tapi kini jembatan tidak ada mau tidak mau ia harus menerobos banjir.
Berbeda dengan Jufri, Lorens, warga Desa Paga nekat menyebrang karena ingin memindahkan kerbau di Ubemoro.
"Saya tadi ke Ubemoro karena mau pindahkan kerbau.Makanya saya menyebrang ke sebelah," kata Lorens.
Frans Bari, anggota DPRD Sikka yang ditemui wartawan di Aebubu, Senin (18/1/2021) siang mengatakan, jembatan gantung ini menghubungkan warga Desa Korobhera.
Selain itu, manfaat jembatan ini sangat membantu warga Paga, Bhera dan Korobhera karena sering ke sawah di bantaran kali.
Baca juga: Siti dan Rudolfus Pasrah Tanaman Padinya Disapu Banjir dan Menanti Bantuan Pemerintah
Baca juga: Gara-Gara BLT COVID-19, Warga Desa Kalikur Lembata Adukan Mantan Penjabat Kades di Polres
Baca juga: Akses Transportasi Empat Desa di Kabupaten Ende Lumpuh, Vinsen Minta PUPR dan BPBD Segera Tangani
Baca juga: Update Corona Sumba Timur, Inilah Jumlah Warga yang Suspek
"Maka itu perlu ada penanganan cepat biar akses warga bisa lancar.Jika tidak maka warga Korobhera bisa terisolir dan merasakan kesulitan pangan," papar Frans.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)