Begini Nasib Mahasiswi yang Ikut Arak Keranda Bergambar Puan Maharani saat Demo Tolak UU Cipta Kerja

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Begini Nasib Mahasiswi yang Ikut Arak Keranda Bergambar Puan Maharani saat Demo Tolak UU Cipta Kerja

POS-KUPANG.COM - Sari Labuna (21), aktivis mahasiswi Makassar ini akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Sari Labuna yang menjadi jenderal lapangan Barisan Rakyat Bergerak (BAR-BAR) dalam demo Tolak UU Cipta Kerja ditetapkan menjadi tersangka oleh Polrestabes Makassar pada Sabtu (10/10/2020) kemarin.

Penetapan Sari Labuna sebagai tersangka menjadi lanjutan kasus penangkapan dirinya bersama mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Makassar.

Namun ia tak sendiri. Polisi menetapkan lima orang lainnya, yakni K, Ince, N alias Y, MF, D. Namun pasal yang diterapkan dari ke enam tersangka itu berbeda.

Baca juga: Soal UU Cipta Kerja Prabowo Subianto Salahkan Massa Aksi, Fadli Zon Salahkan Presiden Lho Kok Beda?

Baca juga: SIMAK Penjelasan Hotman Paris, TERUNGKAP Rupanya Ada Kabar Baik Soal Pesangon Buruh UU Cipta Kerja

Sebelumnya, enam pengunjuk rasa penolakan Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang berujung ricuh di beberapa titik di Makassar ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka terdiri dari 5 pria dan seorang mahasiswi.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan dari 250 orang yang diamankan dalam unjuk rasa penolakan Omnibus Law yang berakhir ricuh pada 8 Oktober 2020, enam di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dari 250 yang diamankan, terdiri dari 249 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.

"Jumlah yang diproses lanjut sebanyak enam orang, mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," ujarnya, Sabtu (10/10/2020).

Para pendemo long march dari Universitas Flores menuju Kantor DPRD Kabupaten Ende, Senin (12/10/2020). (POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI)

Keenam orang yang ditetapkan tersangka berinisial, KI, IE, NT, MF, DA, dan seorang perempuan atau mahasiswi SL.

"Jumlah yang dikembalikan ke orang tua (di bawah umur) sebanyak 72 orang, yang diserahkan ke P2TP2A sebanyak lima orang," katanya.

Sedangkan 137 orang diserahkan ke Satuan Intelkam untuk dilakukan pembinaan.

Pasal Penghasutan

Melalui data penanganan pelaku unjuk rasa yang diperoleh dari Humas Polda Sulsel, Sari Labuna disangkakan pasal 214 KUHP dan pasal 160 KUHP tentang penghasutan bersama seorang mahasiswa berinisial K.

Sementara empat lainnya, Ince, N alias Y, MF, D disangkakan pasal 170 Juncto pasal 406 dan 214 Juncto 55 KUHP terkait pengrusakan.

Halaman
1234

Berita Terkini