Siswa SMPN 2 Waingapu Sumba Timur Antar Tugas ke Sekolah

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua siswa SMPN 2 Waingapu, Kabupaten Sumba Timur pulang mengantarkan tugas ke sekolah, Selasa (4/8/2020).

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Siswa SMPN 2 Waingapu, Sumba Timur mengantar tugas yang telah dikerjakan ke sekolah. Tugas ini sebelumnya dikirim oleh guru mata pelajaran ke siswa melalui online.

Beberapa siswa SMPN 2 Waingapu yang ditemui, Selasa (4/8/2020) mengatakan, tugas yang diantar adalah tugas yang sudah dikerjakan dari rumah.

Mereka mengakui, ada siswa yang tidak memiliki handphone android, maka bisa melihat tugas yang dikirim guru dari handphone android milik teman yang tinggal berdekatan rumah.

Kejari Ngada Sampaikan Perkembangan Penanganan Kasus GOR di Wolobobo

"Tugas atau soal yang kami kerja di kertas secara manual kemudian kami datang antar ke sekolah," kata Umbu J.K Kolendima.

Umbu merupakan siswa kelas VII SMPN 2 Waingapu.

Menurut Umbu, mereka datang ke sekolah guna mengatakan tugas yang telah selesai dikerjakan di rumah.

Penahanan Djoko Tjandra Dipertanyakan, Begini Respon Kejaksaan Agung

"Guru kirim tugas lewat handphone, lalu kami kerja di rumah. Sekarang kami datang antar ke sekolah, " katanya.

Dia mengatakan, tugas yang dikirim itu langsung di kerjakan dan diantar ke sekolah.

"Ada teman yang tinggal dekat saya, karena tidak punya handphone maka kerja tugas dengan saya," ujarnya.

Siswa lainnya,Umbu Kudu Kadu Praing mengatakan, tugas yang diantar itu adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS, IPA dan Agama.

Ditanyai apakah mereka ke sekolah mengantarkan tugas kemudian mengambil lagi tugas baru, Umbu Kudu mengatakan, tidak karena tugas itu nanti dikirim oleh guru melalui WhatsApp.

Kepala Dinas Pendidikan Sumba Timur, Ir. Yunus Wulang,M.Si mengatakan, saat ini proses belajar mengajar masih dilakukan dari rumah.

Menurut Yunus, sesuai kewenangan Pemerintah Sumba Timur hanya pendidikan dasar mulai dari TK/PAUD hingga SMP.

"Sampai saat ini proses belajar masih dari rumah," kata Yunus.

Dijelaskan, ada juknis yang sudah dibuat untuk proses belajar dari rumah.

Ditanyai apabila siswa tidak memiliki handphone untuk belajar online, ia mengatakan, bagi siswa yang tidak memiliki handphone atau laptop, maka sistem belajar dilakukan secara luring.

"Sistem ini, kita sudah ada petunjuk juga sehingga para guru yang mengantarkan tugas ke rumah siswa. Kemudian setelah siswa selesai kerja bisa dijemput lagi oleh guru atau juga bisa diantar siswa ke sekolah," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Berita Terkini