Teror Virus Corona

Pemerintah RI Resmi Tetapkan Virus Corona Bencana Nasional Tapi Belum Lockdown, Ini Alasannya!

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Gejala awal infeksi corona memang mirip dengan influenza, yakni demam dan batuk.

“Flu dan virus corona memang memengaruhi sistem tubuh dan saluran pernapasan bawah.

Penderitanya akan menderita nyeri tenggorokan, batuk, demam, atau bahkan sesak. Jadi sebenarnya sulit membedakannya dari gejala klinis,” kata Dr.Greg Poland, pakar penyakit menular di Mayo Clinic seperti dikutip dari CNN.

Meski demikian, jika kita menderita infeksi corona gejala lain yang menyertai adalah badan sangat lelah, dan juga nyeri otot.

Poland mengatakan, pada penyakit flu biasa kita akan mulai merasa baikan setelah cukup istirahat dan konsumsi makanan sehat setelah beberapa hari.

“Bila kita menderita flu atau virus corona, kondisinya makin memburuk. Yang bisa meningkatkan kecurigaan adalah jika muncul sesak napas,” ujarnya.

Dalam wawancara dengan KompasTV, Prof. Zubairi Djoerban, Sp.PD, mengatakan kita harus ke dokter jika sudah mengonsumsi obat flu tapi tidak ada perbaikan.

“Pada prinsipnya kalau ada batuk dan pilek, lalu sudah minum obat sederhana seperti parasetamol tapi tidak ada perbaikan setelah dua hari, sebaiknya ke dokter,” ujarnya.

Meski begitu, jika gejala demam dan batuk itu disertai dengan sesak napas, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

“Apalagi kalau baru bepergian dari luar negeri,” imbuhnya.

Tidak perlu panik jika memang menderita corona. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pasien yang tidak terlalu sakit bisa pulih kembali dalam waktu dua pekan. Adapun pasien dengan kondisi lebih parah perlu waktu 3-6 pekan untuk sehat kembali. (Kompas.com/*)

Berita Terkini