Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah membenarkan surat tersebut.
"Betul," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com lewat pesan singkat.
Dalam surat itu, Tedros awalnya mengapresiasi upaya pemerintah RI dalam menangani corona.
Ia menyebutkan, setiap negara harus melakukan langkah terukur untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali muncul di China ini.
Sayangnya, di beberapa negara WHO menemukan adanya sejumlah kasus tak terdeteksi yang membuat penyebaran virus ini meluas dan akhirnya menyebabkan banyak korban jiwa.
Oleh karena itu, kata Tedros, WHO terus mendorong setiap negara untuk terus melakukan uji laboratorium terhadap orang yang dicurigai telah terinfeksi virus corona.
"Khususnya di negara yang memiliki populasi besar dan fasilitas kesehatan yang tak merata di setiap wilayah," kata Tedros. (Kompas.com/ Haryanti Puspa Sari)
Perbedaan flu dan pilek (Tribun Jabar/Alodokter)
Alami Flu, Batuk dan Demam, Apakah Harus Langsung Tes Infeksi Virus Corona?
Gejala virus corona sangat mirip dengan flu dan batuk biasa, disertai demam, lantas kapan harus memeriksakan diri untuk melakukan pengecekan?
Jika alami flu, demam, dan batuk, apakah harus langsung cek infeksi corona?
Mewabahnya virus corona membuat kekhawatiran bagi masyarakat dunia.
Apalagi, gejalanya yang mirip flu ini telah merenggut ribuan nyawa dalam waktu singkat.
Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global dan sudah menginfeksi warga di lebih dari 100 negara.
Dengan cepatnya penularan virus corona baru ini, wajar jika banyak orang bertanya-tanya apakah dirinya tertular jika menderita batuk dan demam.
• Virus Corona Merebak, Liga 1 2020 & Liga 2 Indonesia Resmi Disetop, Laga Terakhir Minggu 15/3/2020