45 Pasien DBD Dirawat di RSUD Atambua

Penulis: Teni Jenahas
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien DBD dirawat di RSUD Atambua

45 Pasien DBD Dirawat di RSUD Atambua

POS KUPANG.COM| ATAMBUA--Sebanyak 45 pasien Deman Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, Kabupaten Belu.

Hal itu disampaikan Direktur RSUD dr. Batsheba Elena Coputty, MARS kepada wartawan saat ditemui, Rabu (4/3/2020). Menurut Elena, sampai dengan keadaan Rabu (4/3/2020), total pasien DBD yang dirawat sebanyak 45 pasien. Pasien DBD yang meninggal dunia sudah dua orang dari 219 kasus.

"Posisi sampai dengan saat ini 45 pasien sementara dirawat. Yang meninggal dunia sampai tadi malam baru dua orang", kata Elena.

Lebih lanjut, Elena mengungkapkan, total kasus DBD yang ditangani pihak RSUD Atambua sejak Januari sampai dengan saat ini sebanyak 219 kasus atau 219 pasien. Rincian pasien DBD asal Malaka dua orang, TTU 27 orang dan Belu 190 orang. RSUD Atambua adalah rumah sakit rujukan sehingga melayani pasien rujukan dari Kabupaten Malaka dan TTU.

Menurut dokter Elena, penanganan kasus DBD di RSUD Atambua cukup meningkat. Kondisi ini membutuhkan kerja ekstra para petugas medis untuk melayani pasien. Terkait ada pasien yang tidak kebagian kamar perawatan, Elena mengaku, jumlah bed yang tersedia di Ruang Anak hanya 22, sehingga pasien yang lain dirawat di lorong yang masih dalam Ruang Anak. Sedangkan, pasien yang lain dititip di ruang perawatan yang tersedia di rumah sakit.

Orangtua pasien, Gaudensiana kepada wartawan mengatakan, anaknya yang berusia enam tahun terserang DBD. Mereka masuk rumah sakit Senin (2/3/2020) ketika anaknya sakit dengan gajala awal panas tinggi dan mutah. Setelah diperiksa dokter, trombositnya menurun. Saat ini, kondisi anaknya semakin membaik.

Wakil Bupati Belu, Drs. J.T Ose Luan yang dikonfirmasi Pos Kupang.Com terkait upaya pemerintah dalam mencegah DBD mengatakan, pemerintah melalui Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya pencegahan DBD. Upaya yang dilakukan pemerintah yakni, melakukan fogging (pengasapan) dan pembagian abate.

Pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan pusekemas gencar membagi abate kepada masyarakat di seluruh Kabupaten Belu. Agar efektif dalam pembagian abate, pemerintah akan menggandeng stakeholder lainnya seperti TNI dan Polri.

Selain itu fogging dan pembagian abate, pemerintah juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu membersihkan lingkungan sekitar. Tak hanya masyarakat, tetapi ASN lingkup Pemkab Belu juga melakukan pembersihan lingkungan setiap hari Jumat atau memanfaatkan Jumat Bersih.

Kepada masyarakat juga dihimbau agar setiap gejala sakit sekecil apapun perlu dicuriga dan segera diperiksa ke dokter atau ke rumah sakit agar bisa ditangani secara dini.

Para Tersangka Dikenakan Pasal 170 (1) dan Pasal 55 KUHP

Di TTS Belum Ada Desa Yang Cairkan Dana Desa Tahap I

Pulang Posyandu, Bayi 5 Bulan di Desa Oebelo Meninggal Dunia

Kasus Guru Dipukul Siswa, Inche Sayuna : Bukti Gagalnya Pendidikan Karakter

Menurut Ose Luan, sesuai laporan Dinas Kesehatan, DBD di Kabupaten Belu berstatus endemis tinggi karena kasus DBD terus meningkat. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).

Berita Terkini