Pulang Posyandu, Bayi 5 Bulan di Desa Oebelo Meninggal Dunia

Saat tiba di Posyandu yang terletak tidak jauh dari rumahnya, kata Marteda, pihak bidan yang datang dari Puskesmas Tarus melakukan vaksin

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GECIO VIANA
Marteda Sipa Anone (kanan) didampingi suaminya duduk disamping jenazah anaknya, Risin Suryani Sipa (5 bulan) di RT 17 RW 007 Dusun 4 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Rabu (4/3/2020) siang. 

Pulang Posyandu, Bayi 5 Bulan di Desa Oebelo Meninggal Dunia

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Marteda Sipa Anone (38) hanya terpaku sambil menangis melihat bayinya Risin Suryani Sipa terbujur kaku, Rabu (4/3/2020).

Warga RT 17 RW 007 Dusun 4 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang ini hanya terdiam saat para pelayat berkunjung dan menyatakan turut berbelasungkawa atas kematian bayinya yang baru berumur 5 bulan.

Risin Suryani Sipa meninggal usai mengikuti posyandu di RT 19 RW 007 Dusun 4 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang pada Selasa (3/3/2020).

Ditemani sang suami, Marten Sipa (48) di rumah duka Marteda mengungkapkan, kejadian berawal saat ia beserta sang suami menuju Posyandu untuk melakukan imunisasi terhadap dua anaknya yang masih balita.

"Kami pergi posyandu pukul 10.00 Wita anak saya sehat-sehat, suami saya bawa anak saya yang baru 2 tahun dan anak saya yang meninggal ini," katanya.

Risin Suryani Sipa (5 bulan) merupakan anak keenam

Saat tiba di Posyandu yang terletak tidak jauh dari rumahnya, kata Marteda, pihak bidan yang datang dari Puskesmas Tarus melakukan vaksin Polio 4.

"Bidan itu suntik (vaksin) di kaki kanan. Anak saya juga sempat menangis," katanya.

Berdasarkan pengakuan kader kesehatan Desa Oebelo, Sefriana Messakh-Anin (44) yang juga berada di Posyandu menyebutkan bidan bidang vaksin yang menyuntikan vaksin ke tubuh Risin Suryani Sipa berinisial WD dan didampingi ahli gizi yang datang dari Puskesmas Tarus.

Posyandu tersebut dibuka pukul 08.00 Wita hingga selesai dan selalu dilakukan pada tanggal 3 setiap bulannya serta diikuti puluhan balita beserta orangtuanya.

Lebih lanjut, karena menangis, Marteda memilih segera pulang ke rumah beserta suami.

"Anak saya yang bungsu ini menangis, jadi anak saya yang satu tidak jadi imunisasi dan kami pulang ke rumah," paparnya.

Saat berada di rumah sekitar pukul 11.00 Wita, Marteda membaringkan anaknya di dalam kamar dan suaminya yang bertugas menjaga korban.

Saat korban telah tertidur, ayah korban memilih untuk membersikan rumput liar di halaman belakang rumah.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved