Menurut Albertus, jika hujan banyak apalagi di daerah Kamanggi dan di wilayah Wanga dan sekitarnya tentu akan banyak debit air dan semua saluran irigasi kelimpahan air.
"Betul juga masyarakat omong itu pak, salah satunya itu karena hujan kurang bukan karena hadirnya PT MSM. Pada musim hujan tahun-tahun sebelumnya juga PT MSM sudah ada tapi masyarakat masih bisa garap sawah karena airnya melimpah sebab hujan banyak turun,"ungkap Albertus.
Albertus juga mengatakan, total luas lahan sawah di Wanga milik para petani yang merupakan warga setempat mencapai ratusan lebih hektar. Karena kurangnya hujan sampai saat ini dipastikan ratusan lebih hektar lahan sawah akan tidak digarap petani sebab debit air turun dratis.
"Jadi yang tidak bisa digarap oleh para petani itu sekitar ratusan hektar karena kekurangan debit air ini. Yang ancang-ancang bisa garap ya hanya paling tinggi sekitar 10 hektar saja,"kata Albertus.
Kata Albertus, karena cuaca hujan yang tidak jelas, sebagain masyarakat yang dulunya merupakan petani padi sawah, kini, selain mereka bekerja di PT MSM, melaut dan juga beternak. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)