"Sehubungan dengan aktivitas demonstrasi oleh massa, mohon untuk mengantisipasi kegiatan para peserta didik sekolah masing-masing yang mengarah atau berpotensi pada kegiatan pengerahan massa," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susie Nurhati melalui keterangan tertulis, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (25/9/2019).
Sekolah diminta mengarahkan dan membimbing siswa untuk tidak terlibat kegiatan yang mengganggu ketertiban umum serta tindakan anarkistis yang merusak fasilitas masyarakat.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D menilai, turunnya para pelajar ini mengikuti merupakan konformitas dengan teman pergaulannya.
Aksi ini terjadi atas nama solidaritas dan rasa kebersamaan.
"Siapa yang masuk kelompok saya dan siapa yang bukan kelompok saya. Anak-anak ini kemudian takut kalau dia dianggap bukan sebagai kelompok saya, maka dia kemudian berangkat," kata Koentjoro.
Meski demikian, Koentjoro menilai, para pelajar yang turut melakukan aksi demo belum punya tujuan yang jelas.
"Kalau kakak-kakak mahasiswa itu kan sudah punya pikiran, punya tujuan tertentu. Kalau anak-anak ini mereka kumpul-kumpul bareng saja," kata Koentjoro.
* Reaksi Rocky Gerung Atas Postingan Karni Ilyas Presiden ILC TV One Bahas Pasal Penghinaan Presiden
Karni Ilyas Posting Topik ILC TV One Bahas Pasal Penghinaan Presiden, Twit Rocky Gerung Panen Reaksi
Host ILC TV One Karni Ilyas menyampaikan Topik ILC TV One malam ini di akun twitternya @karniilyas.
Topik atau tema ILC TV One Selasa (24/9/2019) membahas "Kontroversi RKUHP: Dari Pasal Kumpul Kebo sampai Penghinaan Presiden"
Netizen ramai-ramai mengomentari cuitan Karni Ilyas.
Ada yang meminta Rocky Gerung dan aktivis ICW Haris Azhar hadir narasumber. Seperti ditulis akun @Nod_andoni:
Sementara akun Rocky Gerung hari ini berkicau tentang aktivitasnya.
"Maaf, saya batal memberi kuliah di sejumlah kampus, karena mahasiswa sedang memberi kuliah pada kekuasaan." tulis Rocky Gerung di akun @rockygerung
Kicauan Rocky Gerung langsung mendapat reaksi dari netizen.
Inilah Tuntutan Mahasiswa tentang Revisi RKUHP dan RUU KPK
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Jakarta Gregorius Anco membantah anggapan bahwa aksi mahasiswa ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu.
Ia menegaskan bahwa selama ini mahasiswa sudah secara tegas menyuarakan tuntutannya, yakni pembatalan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi atau UU KPK hasil revisi dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau RKUHP
Anco menilai kedua rancangan undang-undang tersebut tak sesuai dengan amanat reformasi.
"Tuntutan kami jelas, Revisi UU KPK dan RKUHP dibatalkan, karena RUU itu bermasalah dan tidak sesuai dengan reformasi. Kan enggak ada tuntutan turunkan Jokowi," ujar Anco kepada Kompas.com, Senin (23/9/2019).
Secara terpisah, Perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti Edmund Seko mengatakan, pihaknya kembali menggelar aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak.
Beberapa perwakilan mahasiswa dari luar Jakarta direncanakan ikut bergabung. Edmund memperkirakan ada 1000 mahasiswa Trisakti yang akan turun ke jalan.
"Kurang lebih ada 1000 mahasiwa dari Trisaksi," ujar Edmund melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (23/9/2019).
Setidaknya ada empat poin tuntutan mahasiswa dalam aksinya, yakni:
1. Merestorasi upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme.
2. Merestorasi demokrasi, hak rakyat untuk berpendapat, penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia, dan keterlibatan rakyat dalam proses pengambilan kebijakan.
3. Merestorasi perlindungan sumber daya alam, pelaksanaan reforma agraria dan tenaga kerja dari ekonomi yang eksploitatif.
4. Merestorasi kesatuan bangsa dan negara dengan penghapusan diskriminasi antar etnis, pemerataan ekonomi, dan perlindungan bagi perempuan.
Menurut Edmund, mahasiswa akan tetap bertahan di gedung DPR sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Paling tidak, Pemerintah dan DPR sepakat untuk membatalkan pengesahan rancangan undang-undang yang dianggap bemasalah.
Viral di Medsos, Ini Arti Tagar #GejayanBergerak
Tagar #GejayanBergerak yang menghiasi timeline media sosial khususnya Twitter Indonesia.
Setelah tagar dan seruan ini menjadi populer, ribuan mahasiswa di Yogyakarta berkumpul untuk menyerukan aksi dan tuntutan mereka.
Para peserta aksi pun berkumpul di pertigaan Colombo, Jalan Affandi (Jalan Gejayan), Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Namun kegiatan ini tak langsung padam. Setelah aksi dilaksanakan pada Senin (23/9/2019) siang tadi, media sosial kembali diramaikan dengan tagar #GejayanBergerak.
Menurut pantauan Kompas.com, di platform media sosial Twitter hingga Senin petang, terdapat lebih dari 5.000 tweet yang menyerukan tagar ini.
Selain itu, tagar baru tersebut menempati posisi puncak di trending Twitter Indonesia.
Analis media sosial dan digital dari Universitas Islam Indonesia (UII) Ismail Fahmi menuturkan, setelah tagar utama berhasil menghimpun massa, maka setelah itu biasanya terdapat perubahan pesan dengan munculnya tagar lain.
Menurut Ismail, para penggerak aksi ini memang telah memiliki jaringan sendiri, sehingga distribusi pesan yang ingin disampaikan bisa langsung ke audiens lewat perantaraan media sosial.
"Jadi habis Gejayan Memanggil mungkin biasanya akan turun (trennya). Biasanya ada evolusi atau perubahan pesan, misalnya dengan kata Bergerak," ucap Ismail menjawab Kompas.com, Senin (23/9/2019).
Setelah ini, lanjut Ismail, para penggerak akan membuat tagar lainnya sehingga seruan aksi dapat tetap bergaung.
Setelah itu, ada kemungkinan tagar dan gerakan ini akan semakin berkembang dengan nama dan sebutan lainnya.
"Karena tagar ini seperti satu fase satu gerakan atau suatu awal untuk memanggil yang lain," tutur Ismail.
Tangkapan layar Twitter Indonesia. Setelah tagar #GejayanMemanggil, kini muncul tagar #GejayanBergerak, sesaat setelah seruan aksi dilakukan.
(Tangkap layar Twitter) Pendiri Drone Emprit ini melanjutkan, tagar dalam percakapan di media sosial digunakan untuk menyatukan obrolan-obrolan kecil nan pendek dari ribuan orang.
Fitur tagar ini lah yang kemudian mewakili suatu percakapan yang sedang hangat dibicarakan, sehingga orang lain bisa mengikuti percakapan mengenai satu topik tertentu.
Selain itu, Ismali menambahkan, sebelum menyerukan aksi di media sosial, para penggerak biasanya melakukan kegiatan offline untuk memberikan dampak yang lebih besar.
Kegiatan offline tersebut benar-benar dijalankan sehingga ketika ada gerakan, maka seruan aksi ini langsung naik dan menjadi pembicaraan di media sosial.
Dengan demikian, jika ingin memberikan dampak besar dalam suatu aksi, maka penggerak harus melakukan aksi lapangan dan kampanye lewat media daring.
"Makanya untuk gerakan-gerakan semacam ini harus ada dua, yaitu offline dan online. Tanpa itu enggak akan membuat suatu gerakan besar," tutur Ismail.
Sementara khusus untuk aksi Gejayan Memanggil, tagar yang muncul di media sosial berperan layaknya corong untuk aksi lapangan yang memang sudah ada sebelumnya.
"Untuk kasus Gejayan Memanggil, sebelumnya mereka bergerak offline terus mereka membangun narasi, lalu membangun undangan katakanlah lewat Twitter," ucap Ismail.
Setelah narasi dan undangan digaungkan via media sosial dan banyak orang yang membicarakan topik tersebut, maka gerakan ini bisa memanggil massa dalam jumlah besar.
Sementara pantauan tribun-timur.com Selasa (24/9/2019) pagi ini, muncul tagar di twitter dari Makassar #UnhasTerpanggil.
Akun politisi pendukung Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto, Said Didu, ikut dimention.
#unhasTerpanggil. kampus merah bergerak @saiddidu
Dekan UMI Makassar Terbitkan Surat Edaran 'Bebaskan' Mahasiswa
Dekan kampus Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar, Ir Zakir Sabara terbitkan surat himbauan kepada mahasiswanya.
Surat himbauan itu dikirim Zakir kepada tribun timur, Senin (23/9/2019) malam ini. Terkait perkembangan situasi nasional.
Seperti diketahui, saat ini beredar di sosial media (Sosmed) berbagai macam seruan aksi solidaritas untuk kepedulian bangsa.
Surat edaran untuk mahasiswa FTI UMI seperti ini:
Surat Himbauan Dekan FTI UMI Makassar No: ISTIMEWA/A.20/FTI-UMI/IX/2019.
Lagu Cinta Mama Papa dari Rafathar Trending di YouTube, Ini Liriknya, dan Video
Barbie Kumalasari Istri Galih Ginanjar Sesumbar Terbang ke Amerika Cuma 8 Jam, Benarkah? Cek Fakta!
Marc Marquez Pastikan Gelar Juara Dunia MotoGP 2019? Poin Terbanyak Sepanjang Sejarah MotoGP
Mencermati perkembangan situasi aksi mahasiswa UMI dan berbagai kampus di Indonesia, serta kemungkinan aksi damai pada Hari Selasa, 24 September 2019, maka Dekan FTI UMI Makassar menghimbau:
1. Sesuai semangat #FTIUMIKEREN : Sharing is Caring maka diminta kepada seluruh sivitas akademika FTI UMI Makassar untuk tetap peduli dengan situasi bangsa dan tetap istiqamah memperjuangkan aspirasi dan kebenaran melalui cara cara yang elegan dan bermartabat
2. FTI UMI Makassar tidak dalam kapasitas meminta/menyuruh dan atau melarang mahasiswa untuk mengikuti aksi damai atau menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan amanat penderitaan rakyat. Sivitas akademika tetap diminta berpegang teguh pada prinsip institusi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah
3. FTI UMI Makassar meminta kepada seluruh lembaga mahasiswa untuk melakukan analisa dan kajian secara rasional dan memandang secara jernih semua persoalan bangsa yang terjadi saat ini, sebelum memutuskan terlibat atau tidak melibatkan diri dalam aksi damai
4. FTI UMI Makassar menghimbau kepada pengurus lembaga mahasiswa secara berjenjang (BLM, BEM & HMJ) untuk melakukan langkah-langkah kajian dan analisis serta mengambil peran dan tanggung jawab strategis jika ingin melibatkan dan atau tidak melibatkam diri dalam kegiatan aksi damai.
Lagu Cinta Mama Papa dari Rafathar Trending di YouTube, Ini Liriknya, dan Video
Barbie Kumalasari Istri Galih Ginanjar Sesumbar Terbang ke Amerika Cuma 8 Jam, Benarkah? Cek Fakta!
Marc Marquez Pastikan Gelar Juara Dunia MotoGP 2019? Poin Terbanyak Sepanjang Sejarah MotoGP
5. FTI UMI Makassar menghimbau kepada seluruh sivitas akademika untuk secara bersama-sama mengambil peran dan tanggungjawab sesuai bidangnya masing-masing jika lembaga mahasiswa mengambil keputusan terlibat atau tidak melibatkan diri pada aksi damai.
6. FTI UMI Makassar secara tegas meminta selurus sivitas akademika termasuk didalamnya pengurus lembaga mahasiswa untuk tetap patuh dan taat pada peraturan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta peraturan kampus lainnya.
Demikian himbauan ini dibuat untuk ditaati oleh sivitas akademika sekaligus menjadi sikap FTI UMI Makassar
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Karni Ilyas Posting Topik ILC TV One Bahas Pasal Penghinaan Presiden, Twit Rocky Gerung Panen Reaksi,
Editor: Mansur AM
Sebagian artikel ini telah telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Para Pelajar Ikut Turun ke Jalan...",
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary