Ia mengapresiasi Mahasiswa yang mau khitan karena peduli dengan kesehatannya. Memang berbeda rasanya mengkhitan anak-anak dan dewasa karena kondisi kulitnya berbeda.
• VIDEO: BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Pasca Gempa Banten 7,4 SR
• Di Penjara Galih Bikin Lagu, Tulis Surat untuk Fairuz, Dibacakan Barbie Kumalasari, 4 Point Penting
Manfaat Khitan
Sunat, khitan atau memotong kulup (kulit) yang menutupi ujung zakar kemaluan laki-laki, memiliki manfaat besar bagi kesehatan.
Kepala Puskesmas Kelapa M Syafei Rangkuti mengatakan, setidaknya ada lima manfaat sunat atau khitan ini, bagi kesehatan manusia.
"Dengan sunat itu sama saja untuk menjaga kebersihan dan bagi pria akan mudah untuk membersihkan kotoran yang menempel di kemaluannya," kata Syafei kepada bangkapos.com, Kamis (5/11/2015).
Syafei menjelaskan satu persatu manfaat sunat bagi kesehatan seseorang.
Pertama, untuk menjaga kebersihan, dengan sunat, akan membuat pria lebih mudah membersihkan kemaluannya (zakarnya).
Dengan sunat dapat menghindari penumpukan kotoran, sebab setelah kencing, biasanya masih ada tersisa di kulit (kulup diujung kemaluan), yang akhirnya dapat menyebabkan iritasi kronis.
Kebersihan penis tentu bisa melindungi pria dari berbagai penyakit menular, karena bagian ujung penis pria merupakan tempat tumbuhnya banyak bakteri.
Jika tidak dikhitan, pria berisiko menderita inflamasi yang berujung pada berbagai masalah kesehatan.
Kedua, manfaat sunat untuk menghindari kanker prostat.
Penelitian di University off Quebec’s INRS-Institut Armand-Frappier di Montreal, Canada menyebutkan, bahwa sunat akan mengurangi risiko terinfeksi penyakit kelamin menular yang menjadi salah satu penyebab kanker prostat.
Ketiga, manfaat sunat untuk menghindari HIV. Pria yang sudah dikhitan memiliki risiko rendah untuk terkena penyakit menular seksual, salah satunya adalah HIV.
Menurut penelitian Dr. Lance Price dan rekan-rekannya dari George Washington University, AS, sunat dapat mengurangi resiko terinfeksi HIV hingga 50 persen.
Penelitian tersebut dilakukan dengan membandingkan orang yang mengikuti sunatan masal yang dilakukan di Uganda dan yang tidak mengikuti sunatan masal tersebut.