POS-KUPANG.COM | KUPANG - Seorang bayi tak berdosa diduga ditikam usai dilahirkan oleh ibunya yang masih berstatus mahasiswa semester satu pada sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang, NTT.
Pihak Satreskrim Polres Kupang Kota, saat ini tengah merampungkan berkas perkara pembunuhan bayi yang dilakukan NI (18), mahasiswi semester III ini.
NI disangkakan melakukan pembunuhan terhadap darah dagingnya sendiri usai dilahirkan secara normal di dalam kamar kosnya yang terletak di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Bobby Jacob Mooynafi SH kepada POS-KUPANG.COM pada Kamis (17/1/2019) menyatakan, saat ini pihaknya melakukan pemeriksaan saksi ahli untuk merampungkan berkas perkara kasus tersebut.
• Netizen Nasihati Mahasiswi yang Selingkuh dengan Dosen Politani Kupang, Begini Nasihatnya
• Rekonstruksi Kasus Bunuh Bayi di Kupang, Mahasiswa Peragakan 26 Adegan di Oebobo
• Begini Nasib Para Juara Indonesian Idol Kini, Ada Eksis Jadi Artis hingga Jadi Driver Taksi Online!
“Untuk kasus ini, kami sedang melakukan pemeriksaan saksi ahli. Kami meminta keterangan dari dokter Rumah Sakit Kota SK Lerik yang menangani pelaku dan korban saat pertama kali melakukan pemeriksaan usai korban melahirkan dan membawa jasad bayinya ke rumah sakit,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemeriksaan kepada dokter RS Kota SK Lerik sebagai pihak ahli itu dilakukan karena pihak dokter yang pertama kali melakukan penanganan medis usai mahasiswa Program Studi Biologi itu membunuh bayinya.
Bayi Perempuan
Sebelumnya, dokter IGD RS SK Lerik Kupang, dr Sarce Nubatonis kepada POS-KUPANG.COM di Ruang IGD pada Rabu (7/11/2018) siang mengungkapkan, bayi malang itu tiba di IGD sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Bayi tersebut mengalami dua luka robek di bagian perut.
"Bayi itu sudah meninggal ketika dibawa ke sini sekira pukul 10.00 Wita. Ibu kos yang mengantar bayi dan ibunya yang masih mahasiswa," tutur dr Sarce.
Berdasarkan pemeriksaan medis yang dilakukan terhadap mayat sang bayi, diketahui bayi tersebut baru dilahirkan dengan proses persalinan yang normal.
• Vanessa Angel Jadi Tersangka dan Terancam Pidana 6 Tahun, Sang Kekasih Curhat di Instagram: Pasrah?
"Bayi mungil itu berjenis kelamin perempuan dengan berat 2.300 gram dan panjang 30 cm. Kalau dari pemeriksaan, umur kehamilan pada saat melahirkan 38 minggu, itu normal," tuturnya.
Saat ini, jenazah bayi malang itu dibaringkan di kamar jenazah dan menunggu proses selanjutnya dari pihak kepolisian. Sedangkan ibu bayi tersebut yang diketahui berinisial Nl telah dipindahkan ke ruang bersalin di rumah sakit itu.
"Kondisi ibunya sudah baikan. Tadi kita penanganan dengan infus dan lakukan USG, saat ini kita rawat sebagaimana perawatan terhadap ibu yang habis melahirkan," katanya.
Dr Sarce menjelaskan, untuk kondisi fisik ibunya normal, namun kondisi psikis belum dapat dipastikan karena saat ditanya oleh dokter, ibunya lebih banyak bengong dan tidak menjawab pertanyaan itu.
Ketika ditanya tentang kemungkinan orang yang melakukan penikaman terhadap bayi itu, dokter IGD itu tidak bisa memastikan karena itu bergantung pada pemeriksaan polisi.
Ditenteng Tas Kresek
Tukang parkir di RS SK Lerik Kota Kupang mengaku heran dan tidak percaya atas perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswi semester satu, ibu dari bayi tersebut.
Pasalnya saat mendatangi RS SK Lerik di Jalan Timor Raya, mahasiswa yang diketahui bernama NI yang saat itu bersama seorang kerabat serta ibu kosnya menenteng kresek hitam.
Saat di dalam ruang IGD baru diketahui, ternyata kresek hitam yang ditenteng itu berisi jasad bayi yang baru meninggal.
• ‘Tiduri’ Pacar, Rivaldi Ditahan Polisi
Kepada wartawan, tukang parkir yang tak mau ditulis namanya itu menyebut perbuatan mereka sangat keterlaluan.
"Saya heran, perbuatan mereka keterlaluan. Kenapa bayi itu tidak dibungkus saja dengan selimut dan digendong meskipun sudah meninggal? Kenapa ditenteng dalam tas kresek seperti itu? Sungguh keterlaluan," ungkapnya.
Ia mengaku mendapat informasi kalau bayi itu baru saja dilahirkan beberapa saat sebelum dibawa ke IGD RS SK Lerik.
"Katanya baru saja dilahirkan (bayi perempuan) itu. Tapi ayah bayi itu tidak di sini, ia berada di Lembata. Hanya informasinya mereka belum menikah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan ibu kos dari mahasiswa tersebut mengantar ibu dan bayi malang itu ke IGD RS SK Lerik Kota Kupang pada Rabu (7/11/2018) pagi.
Bayi Ditikam Lalu Dibekap
Hasil pemeriksaan Polres Kupang Kota, menetapkan NI menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan bayi yang baru dilahirkannya pada Rabu (7/11/2018) lalu.
Kasus pembunuhan itu dilakukan NI di dalam kamar kosnya yang terletak di Jl KH Ahmad Dahlan RT14/RW04 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Boby Jacob Mooynafi kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (15/11/2018) menjelaskan pihaknya telah menetapkan NI sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
"Kami sudah tetapkan NI sebagai tersangka dalam kasus ini. NI juga sekarang sudah kita tahan," ujar Boby.
Boby menjelaskan, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara diketahui bahwa bayi itu meninggal karena lemas dan pada perutnya ditemukan luka robek.
"Hasil autopsi menjelaskan tentang keadaan bayi, dari luar ditemukan ada dua luka robek di bagian perut dengan diameter satu koma sekian centimeter. Bayi itu lahir dalam kondisi hidup dan bayi mati karena lemas, jadi itu hasil autopsi secara umum," jelas Boby.
Mantan Kasat Reskrim Polres Sikka ini juga menjelaskan dugaan bayi malang itu dibekap usai ditikam dengan pisau di bagian perutnya sebanyak dua kali. Bahkan pada bagian lutut bayi ditemukan memar.
• Gubernur NTT Viktor Laiskodat Wacanakan Miras Lokal yang Dilegalkan akan Dijual di Hotel Bintang 5
• Ada 6 Jenis Biji-Bijian yang Bisa Turunkan Berat Badan Kamu, Apa Saja Itu?
Untuk proses selanjutnya, tutur Boby, pihaknya akan meminta keterangan dari dokter sebagai saksi ahli dan melakukan proses rekonstruksi untuk mendapatkan gambaran dan kesesuaian dengan hasil BAP terhadap tersangka dan para saksi.
"Kami akan minta keterangan dari dokter sebagai ahli untuk menjelaskan detail tentang kematian dari bayi, termasuk saat pertama melahirkan, bagaimana posisi dia saat melahirkan. Langkah penyelidikan selanjutnya kami akan melakukan rekonstruksi di TKP terkait keterangan tersangka dan saksi saksi biar singkron antara keadaan di TKP dengan keterangan saat BAP," tambahnya.
Boby menuturkan hingga saat ini pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi terkait kejadian tersebut yakni Halimah Habol (48) bibi dari pelaku, Pahlawan Ibi yang merupakan bapak kandung pelaku, Neneng Oda tetangga kost serta teman sekamar kost korban, Endang dan Sumiati.
Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa pisau yang digunakan oleh Nurlinda untuk menikam bayi perempuannya.
Boby menjelaskan, kronologis kejadian yang diduga pembunuhan itu berwal dari Nurlinda Ibi alias NI (18), mahasiswa semester 1 salah satu universitas swasta di Kota Kupang yang kembali ke kostnya dalam keadaan lemas pada Rabu (7/11/2018) sekira pukul 08.00 Wita.
Sebelumnya ia bersama kedua teman kamarnya, Endang dan Sumiati meninggalkan kos sekira pukul 07.00 Wita.
Saat kembali itu, ia bahkan tak dapat membuka pintu kamar kostnya karena kondisinya yang sangat lemah. Ia lalu meminta bantuan pada Neneng Oda, seorang tetangga kamar untuk membantu membukakan pintu.
Berselang sekira 40 menit, Halimah, bibi dari NI tiba di kos tersebut. Halimah yang merupakan guru SD itu kaget saat mendapati keponakannya dalam kondisi telah melahirkan seorang bayi perempuan mungil di dalam kamar kos seorang diri. Sayangnya, saat ia tiba, bayi tersebut sudah tidak bernyawa lagi.
"Saat bibi Halimah membuka pintu, kondisi NI sudah melahirkan. Kepada bibinya, NI mengatakan 'itu (bayinya) ada di kantong plastik', ketika bibinya, bertanya," papar Boby.
Setelah itu bibinya lalu membawa NI ke RSU Kota SK Lerik untuk mendapatkan perawatan.
Saat dilakukan olah TKP pada Rabu pagi, polisi hanya menemukan sedikit bercak darah dalam kamar itu.
Kemungkinan besar, menurut Boby, bercak atau bekas darah sudah dibersihkan oleh NI.
Kepada polisi, Halimah mengaku kalau ia ditelepon oleh ayah NI yang memintanya untuk melihat NI di kost karena mengeluh mengalami sakit perut hebat. Ia yang saat itu sedang mengajar pun langsung mendatangi NI untuk melihat keadaannya, namun ternyata ia dapati NI baru melahirkan seorang bayi perempuan.
NI bahkan awalnya sempat mengaku kepada dokter IGD RS Kota SK Lerik bahwa bayi yang ia lahirkan itu terjatuh dan mengenai gagang ember yang tajam.
Karena Malu
Polisi mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan NI, mahasiswi salah satu universitas swasta terhadap bayinya seusai melahirkan di sebuah kos.
NI yang terdaftar sebagai mahasiswa semester 1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik universitas swasta di Kupang itu ternyata merasa malu terhadap kehamilannya.
Ia bahkan menyembunyikan rapat-rapat kondisinya kepada semua orang termasuk kepada orangtuanya.
NI mengaku malu karena hamil dan melahirkan seorang bayi tanpa ayah.
Selain itu, NI juga mengaku pacarnya yang merupakan ayah biologis dari bayi perempuan malang itu tidak bisa dihubungi sejak empat bulan lalu.
"Ni mengaku merasa malu dengan kehamilannya. Apalagi pacarnya yang merupakan ayah biologis dari bayi itu juga tidak dapat dihubungi sejak empat bulan lalu. Jadi itu membuat dia tambah tertekan," ujar Bobby.
Tak ada satu orangpun yang sempat mengetahui kalau NI itu hamil hingga terjadi peristiwa naas pada Rabu (7/11/2018) pagi.
Beberapa kerabat yang sering mengunjungi, tetangga kos bahkan dua orang teman sekamar NI pun menurut keterangan tidak mengetahui kalau NI berbadan dua.
Syafrudin (30) kerabat yang sering mengunjungi NI kepada POS-KUPANG.COM di TKP pada Kamis (8/11/2018) siang mengungkapkan ia bahkan terkejut karena mendengar kejadian ini.
Ia bahkan mengaku awalnya tidak percaya kalau NI melahirkan dan pada bayinya ditemukan dua luka robek di bagian perut.
"Saya kaget, awalnya tidak percaya dengan berita yang saya dengar. Karena saya tidak pernah tahu kalau dia tengah hamil," ujarnya.
• Debat Pilpres 2019, Fahri Hamzah Ajari Para Capres Cara Berdebat dan Poin-poin yang Didebatkan
• Ahok Bebas Seminggu Lagi, Tulis Surat dari Mako Brimob Jelang Bebas, Apa Isinya?
Paman NI ini bahkan menceritakan bahwa baru Sabtu (3/11/2018) lalu ia datang mengunjungi NI di kosnya.
"Setahu saya tidak ada hal aneh dan mencurigakan pada tubuh NI sehingga saya pun tidak tahu kalau dia hamil," ujar Syafrudin.
Seorang tetangga kamar kost bernama Samsudin (30) yang ditemui di lokasi pun mengaku kalau tak pernah tahu jika NI hamil dan telah melahirkan dalam kamarnya pada Rabu pagi.
"Kami tidak pernah tahu kalau mahasiswa itu (NI) hamil. Kami baru tahu saat polisi datang dan tanya," ujarnya.
Laki-laki yang tinggal berselang satu kamar dari kamar yang ditempati NI pun mengaku terkejut atas kejadian itu.
Ia berpendapat bahwa ketidaktahuan mereka karena NI tidak menunjukkan tanda dan penampilan seperti layaknya ibu hamil.
"Tidak ada tanda tanda, mungkin karena ia sering memakai baju terusan dengan jilbab yang besar sehingga kita tetangga sampai tidak tahu. Apalagi ia juga lebih sering dalam kamar saja bersama temannya," lanjut lelaki yang memiliki dua puteri ini. (POS-KUPANG.COM/Ryan Nong)
FOLLOW INSTAGRAM POS KUPANG >>>>>>