Hadi kemudian tanpa rasa curiga, meminjam besi gali milik bapak kost dan mulai menggali lubang dengan dalam sekitar setengah meter di sekitar kandang babi untuk mengubur ember beserta isinya tersebut.
Kepada Polisi, Yunita mengakui saat perutnya terasa sakit itu, ia melahirkan sendirian di dalam kamar mandi pada Minggu malam. Bayi perempuan yang ia lahirkan dengan berat 3,024 kg dan panjang 4,8 cm itu kemudian ia letakkan dalam ember. Karena takut ketahuan oleh kakanya yang berada di luar kamar mandi, ia lalu membekap bayi tak berdosa itu dengan handuk hingga tak bergerak dan kehilangan nyawanya sambil berusaha mengeluarkan ari ari dan plasenta bayi malang itu.
Bayi yang tewas seketika itu pun kemudian ia bungkus dengan handuk dan kain lipa dan masukkan kembali ke dalam ember plastik warna hitam untuk dikuburkan.
Pada Senin (17/12/2018) siang, usai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Yunita kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Titus Uly untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan. Polisi kemudian menetapkannya sebagai tersangka dan menahannya sejak Selasa (18/12/2018) siang.
Saat ditanya POS-KUPANG.COM, Yovita mengakui bahwa kehamilannya tidak diketahui oleh satu orang pun keluarganya, bahkan Boi Nitbani, kakak laki laki yang tinggal bersamanya pun tidak tahu. Ia dan kekasihnya, Oni Neno berencana memberitahukan kehamilannya kepada keluarganya menjelang Natal.
Ketika ditanya alasannya mengakhiri nyawa darah dagingnya sendiri, ia mengaku hal itu ia lakukan karena takut pada kakaknya dan keluarganya. Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)