Wali Kota Medan T Dzulmi Eldin kembali mendapatkan penghargaan membanggakan bernama Dwija Praja Nugraha.
Penghargaan ini ia dapatkan atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan dan nasib para guru di Kota Medan.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/12 /2018) lalu.
Presiden Jokowi memberikan penghargaan itu kepada Wali Kota pada puncak Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
• Guru Honorer Ini Didenda Rp 500 Juta, Berikut 6 Fakta Kasus Baiq Nuril yang Terjerat UU ITE
• Upah Guru Honorer di Sumba Timur Rp 50 Ribu
• Komisi III Sepakati Alokasi Dana Rp 6 Miliar untuk Guru Honorer di Sikka
Plt Kadis Pendidikan Kota Medan Ramlan Tarigan yang ikut mendampingi Wali Kota menerima penghargaan Dwija Praja Nugraha tersebut saat dikonfirmasi mengatakan, penghargaan tersebut merupakan penghargaan yang luar biasa.
Dikatakannya, sejak dulu Kota Medan memang menunjukkan kepedulian yang besar terhadap dunia pendidikan.
"Artinya, kepeduliannya kepada guru setiap kegiatan guru pak wali enggak pernah enggak hadir. Memberikan bantuan untuk guru dari APBD. Selama dia menjabat terus bagus sampai hari ini," katanya, Minggu (2/12/2018).
Ramlan menambahkan, dalam mewujudkan Medan Rumah Kita juga semakin baik dan sejuk. Namun diakuinya, dalam mewujudkan kesejukan tersebut juga banyak tantangannya.
"Makanya kita usulkan kemarin untuk mendapatkan penghargaan itu melalui PGRI. Dari pengurus besar PGRI Jakarta datang ke Medan mempertanyakan kita semua. Dari Dinas Pendidikan, dari Bappeda dari wali kota," jelasnya.
PGRI dalam menilai memberikan blanko isian yang harus diisi oleh pihak-pihak tersebut. Tentunya, kata Ramlan, isian tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
Isian blanko tersebut telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan penghargaan. Sehingga pada Hari Guru, penghargaan tersebut diberikan kepada wali kota.
"Dari seluruh Indonesia itu ada 2 gubernur dan beberapa bupati. Tapi wali kota se-Indonesia hanya dua orang. Dari Sumut, yang lain tak ada, cuma Medan. Padahal yang kita usulkan banyak. Jadi kita tidak ada prediksi macam-macam," ujar Ramlan.
Untuk diketahui, Pemko Medan telah menganggarkan APBD sebesar Rp 15 miliar untuk kesejahteraan guru honorer.
Dana Rp 15 miliar tersebut direncanakan akan cair pada Desember dan setiap guru honorer akan menerima sebesar Rp 600 ribu per bulan.
Dengan penghargaan yang baru diterima itu, Ramlan pun berharap Wali Kota semakin termotivasi untuk memajukan pendidikan sekaligus mensejahterakan para guru, terutama guru honorer.