Baca: Diduga Selingkuh dengan Sosok Good Friend, Netizen Suruh Veronica Ganti Nama
Menurutnya, keterlambatan pengerjaan gedung PAUD dikarenakan sulitnya tenaga tukang.
“(Gedung PAUD, red) terlambat karena tukang desa ini berbeda dengan tukang yang didatangkan dari luar. Tapi semua beres,” jawabnya.
Sebelumnya, warga mempertanyakan sejumlah kegiatan yang tidak terealisasi pada tahun 2015 antara lain, pengadaan sapi sebanyak 17 ekor, namun hingga saat ini hanya 15 ekor yang diadakan, berikutnya fasilitasi kegiatan desa siaga dan fasilitasi kegiatan PKK berupa pengadaan alat tenun dan pelatihan tenun ikat tidak pernah terjadi. Akibatnya, alat tenun yang diadakan untuk tiga dusun di desa tersebut menjadi mubazir.
Baca: Para Petani di Flores Timur Melakukan Penjarangan Tanaman Jambu Mente
Selanjutnya untuk tahun 2016, ada sejumlah kegiatan berupa pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) senilai Rp 100-an juta tidak tuntas dikerjakan, kegiatan PKK, tenun ikat, fasilitasi kegiatan PAUD, fasilitasi kegiatan Karang Taruna, pengadaan alat kesenian berupa gong dan genderang, fasilitasi kegiatan desa siaga, pelatihan peningkatan kapasitas aparatur dan pengadaan sapi sebanyak 18 ekor semuanya tidak terealisasi.
Baca: Warga Renrua, Belu Senang Mendapat Sapi Bibit Bali Bantuan Disnak NTT
Menurut Kades Robertus, dirinya belum bisa berkomentar banyak terkait informasi tersebut karena sedang dalam pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Belu. (*)