Tarian ini berasal dari Kabupaten Sumba Barat dan biasanya diperagakan baik oleh pria yang disebut Kataga Lelaki dan wanita yang disebut Kataga Perempuan. Tarian ini penuh semangat dan terkesan sangat enerjik para penarinya. Gerakan tarian ini sewaktu-waktu diselingi teriakan keras dan nyaring ketika terjadi gerakan menyerang lawan. Selain tari Kataga, ada juga tari Woleka. Kedua tari ini sangat populer di daerah Sumba Barat. Selain tari Kataga, ada juga gerakan-gerakan ketangkasan melempar lembing kayu/tombak kayu (hola/sola) sambil menunggang kuda berlari. Pertunjukan ini lebih dikenal dengan istilah Pasola. Pasola ini biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, yakni pada bulan Februari atau Maret seiring munculnya nyale/sejenis cacing laut yang merupakan makanan kegemaran masyarakat Sumba Barat. Tempat peragaan Pasola ini biasanya di daerah Loli, Lamboya atau Wonokaka.
* Tari Kondingangu.
Pada masyarakat Sumba Timur, tarian Kondingangu ini sangat populer. Biasanya tarian ini dilakonkan oleh gadis-gadis cilik pada acara pesta perkawinan, pesta panen baru atau acara gembira lainnya.
* Tari Kobukangu.
Tarian etnis masyarakat Sumba Timur ini adalah tarian pergaulan yang biasanya dipertunjukan oleh gadis-gadis dalam jumlah 4 - 100 orang dengan mengenakan busana adat lengkap dengan aksesorisnya antara lain giring-giring di kaki penarinya. Selain dua tarian terpopuler itu, ada juga tarian lainnya seperti Tari Ninggu, Tari Renjawangan, Tari Renja Hutu, Tari Renja Rimbangu, Tari Renja Patungu, Tari Renja Muara, Tari Renja Lugu, Tari Harama dan Tari Parina.