Undana

Panen Kacang Hijau Hitam di Malaka, Terobosan Agroteknologi dari Lahan Kering untuk Gizi dan Ekonomi

Lokasi ini merupakan salah satu dari empat loikasi uji coba yang tersebar di wilayah lahan kering Nusa Tenggara Timur (NTT).

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
PANEN KACANG - Tim peneliti Undana bersama alumni, mahasiswa, staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan petani lokal memanen galur-galur F8 kacang hijau hitam hasil seleksi di Desa Alkani, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka. 

Empat alumni muda, Gervasilus Verino Asa, S.P; Aprianto Nana, S.P; Frida Seran, S.P; dan Mario J.R.Kune, S.P., M.Ling, berperan aktif dalam pendampingan teknis, pencatatan data lapangan, dan komunikasi dengan petani.

Di sisi lain, empat mahasiswa aktif Prodi Agroteknologi, yaitu Adriana Abuk Natonis, Anggelina do Santos, Liggiria Jenisia Nahak, dan Satriana Nahak, terlibat dalam pengambilan data sebagai bagian dari penelitian skripsi mereka tentang penampilan agronomis dan daya hasil serta ketahanan gaur-galur uji terhadap penyakit utama kacang hijau yakni penyakit embun tepung dan penyakit bercak daun.

Menariknya, kegiatan ini juga diikuti oleh Agustinus Herikus Hane, mahasiswa Prodi Bahasa Inggris, yang aktif membantu tim sejak awal karena ketertarikannya terhadap isu agroteknologi dan kerja kolaboratif lintas disiplin.

Kehadiran para petani di sekitar lokasi menambah kekuatan semangat kolaboratif. Diskusi hangat antara petani, peneliti, mahasiswa, dan alumni berlangsung alami di tengah ladang panen, menciptakan ruang dialog dua arah dan refleksi atas kebutuhan nyata di tingkat tapak.

 “Kami senang bisa langsung melihat dan memanen sendiri. Cepat sekali panennya, dan polongnya banyak,” ujar salah satu petani Hanemasin yang turut hadir.

Sehari setelah panen, tim peneliti melakukan diskusi strategis bersama Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, Bapak Laurens Bere, S.P., M.Si. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Kabupaten Malaka siap mendukung pengembangan lebih lanjut dan menjadi salah satu lokasi uji multilokasi tahun depan.

Dukungan ini memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mendorong adopsi inovasi pertanian yang berbasis riset.

Program ini sejalan dengan visi Program Studi Agroteknologi Faperta Undana: “Pada tahun 2030 menjadi lembaga penyelenggara Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Agroteknologi Lahan Kering Wilayah Semiringkai Kepulauan yang berkelanjutan, berwawasan wirausaha, dan berdaya saing global.” Melalui pendekatan ilmiah, keterlibatan multi-aktor, dan respons terhadap tantangan agroklimat lokal, kegiatan ini tidak hanya mendekatkan hasil riset dengan masyarakat tetapi juga membuka jalur nyata menuju ketahanan pangan, peningkatan ekonomi petani, dan perbaikan gizi di wilayah lahan kering Indonesia.

Ke depan, galur-galur unggul yang lolos seleksi akan mengikuti uji multilokasi sebagai tahap lanjutan sebelum dipersiapkan untuk diusulkan menjadi calon varietas unggul nasional pertama untuk kacang hijau berbiji hitam. Keunggulan adaptasinya di lahan kering NTT memberi harapan besar untuk pengembangan di wilayah lain yang memiliki karakter agroklimat serupa. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved