Opini
Opini: Memadukan Deep Learning dan Deep Teaching
Di Indonesia, enam kompetensi ini diadopsi menjadi delapan dimensi profil lulusan yang meliputi keimanan dan ketaqwaan..
Variabel deep teaching
Merujuk pada kerangka kerja deep learning, maka faktor kunci yang berperan penting adalah kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
Kemampuan mengeksekusi perangkat ajar merupakan bagian dari kemampuan
mengajar secara mendalam (deep teaching).
Kemampuan deep teaching memungkinkan guru untuk merangsang sisi intelektualitas, emosional dan spiritualitas murid secara mendalam.
Deep teaching menjadi semacam prasyarat bagi terciptanya prinsip belajar yang berkesadaran, bermakna dan menggembirakan, untuk mengkonstruksi pengetahuan dan pengalaman belajar murid pada level memahami, menerapkan sampai merefleksikan nilai-nilai pengetahuan tersebut.
Dengan kata lain, deep teaching adalah jembatan titian menuju pengalaman belajar murid yang mendalam.
Menurut Ary Ginanjar Agustian, eksplorasi intelektualitas murid dapat dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan, agar murid mampu berpikir lebih mendalam dan melahirkan pola atau terobosan baru.
Menurutnya, murid bukanlah ember yang diisi, tetapi api yang dinyalakan, dan pemantiknya adalah pertanyaan-pertanyaan produktif untuk mengaktifkan kerja kognisi murid.
Pada titik ini, kepiawaian guru sebagai pemandu proses pembelajaran merupakan variabel krusial.
Deep learning tanpa deep teaching, bagi saya adalah sebuah keniscayaan. Guru, perlu memadukan keduanya karena memiliki hubungan sebab akibat yang erat. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.