Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 17 Agustus 2025, "Halleluya, Merdeka"
Segala puji dan syukur kita haturkan ke hadirat Tuhan yang Mahaesa atas anugerah kemerdekaan untuk Indonesia Jaya.
Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar, SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Minggu, 17 Agustus 2025
HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac, 3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21
Warna Liturgi Putih
Dirgahayu Republik Indonesia Ke 80, Halleluya – Merdeka!
Hari ini dengan penuh sukacita dan syukur, bangga dan bahagia, kita merayakan HUT ke 80 Proklamasi Kemerdekaan negara kita tercinta Indonesia.
Betapa bahagianya kita mempunyai bangsa dan negara yang berlandaskan iman akan Tuhan yang Mahaesa serentak itu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Indonesia kita tercinta menjadi wujud nyata kerinduan hati Yesus akan kesatuan dan harmoni anak-anak Allah dan anak-anak bangsa, yang terpatri indah dalam Pancasila.
Segala puji dan syukur kita haturkan ke hadirat Tuhan yang Mahaesa atas anugerah kemerdekaan untuk Indonesia Jaya. Bangsa kita telah menjadi harapan baru dunia, untuk pewartaan Injil, untuk persemaian iman, untuk perdamaian dunia.
Yesus hari ini mengingatkan, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Kita harus melaksanakan kewajiban-kewajiban kita sebagai warga negara dan bangsa, seperti membayar pajak, ikut terlibat dalam kerjasama dengan warga untuk membangun Negara ini menjadi lebih baik, taat kepada pemerintah, selama tidak menentang azas keadilan baik tertulis maupun yang berlaku dan hak-hak azasi manusia.
Kitab Kejadian 1: 27, mengatakan: “Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah” Jika pada mata uang terdapat gambar kaisar, maka pada diri kita terpatri “gambar Allah.” Itu berarti bahwa kita adalah milik Allah, maka patutlah kita memberi diri secara total kepada Allah karena kita adalah citra Allah sendiri, bukan citra Kaisar.
Memberi diri secara total berarti patuh dan tunduk pada kehendak Allah dan menjadi kudus menyerupai Allah. Sebagai pengikut Kristus, kita saat ini segambar dengan Kristus karena sakramen pembaptisan. Maka, memberi diri secara total kepada Kristus berarti menjadi serupa dengan Kristus. Inilah nilai yang tertinggi.
Ada tiga hal yang hendak dibangun dalam diri umat katolik, pada Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 80.
Pertama, menghaturkan syukur kepada Tuhan karena anugerah kemerdekaan yang diberikan-Nya. Kemerdekaan yang didapat bangsa Indonesia bukan semata-mata perjuangan anak bangsa, melainkan juga anugerah, rahmat dan berkat Tuhan. Hal ini senada dengan bunyi alinea ketiga mukadimah UUD’45, “Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
Kedua, kita mengenangkan jasa para pahlawan serta mendoakan mereka. Ini merupakan bentuk ungkapan terima kasih kepada para pejuang kemerdekaan dan menaruh rasa hormat pada mereka. Kita ingat akan kata-kata Bung Karno: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai jasa-jasa pahlawannya.”
Ketiga, selain mendoakan bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia, agar terhindar dari malapetaka dan dapat mencapai kesejahteraan serta hidup damai. Umat berdoa bukan hanya untuk umat Katolik atau Kristen saja, melainkan untuk semua rakyat Indonesia, tanpa melihat suku, ras, agama, golongan dan aliran ideologinya.
Dalam merayakan Kemerdekaan hari ini, patutlah kita camkan apa yang menjadi nasihat St. Petrus: “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!” (1 Ptr 2: 16 – 17).
Mari memberi yang terbaik untuk bangsa dan negara tercinta, sebagai tanda sembah bakti kita kepada Allah Bapa di surga. Kita tak pernah melupakan Allah dalam perjuangan kemerdekaan, demikian juga dalam mengisi dan mempertahankannya.
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, Ketulusan Iman, Bukan Sekadar Penampilan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, "Bersaksi Melawan Diri Sendiri" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025,Dalam Pertobatan: Allah Menjaga Privasi |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 26 Agustus 2025, "Singkirkan Kepalsuan, Taburkan Kebenaran Sejati" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 26 Agustus 2025, "Bersihkan Dahulu Bagian dalam Cawan" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.