Sumba Timur Terkini

Bendera 340 Meter dan Burung Garuda Hiasi Upacara HUT ke-80 RI di Sumba Timur

Ada dari Jawa, Bali, NTB dan berbagai etnis di Flores. Sebut saja Ende, Ngada, Manggarai dan Maumere. Dan tentu saja kain adat Sumba.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN
BENDERA MERAH PUTIH - Bendera merah putih yang panjangnya 340 meter dengan lebarnya hampir 2 meter menyemarak peringatan HUT Kemerdekaan RI di Sumba Timur, Minggu (17/8/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Lapangan Pahlawan, tempat upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Sumba Timur, NTT, terlihat berbeda.

Tahun ini, lapangan upacara itu dikelilingi bendera merah putih yang panjangnya 340 meter. Lebarnya hampir 2 meter. Bendera tersebut pun menyemarak peringatan HUT Kemerdekaan.

Ditambah pasukan SSD dari TNI dan personel Polri, juga tim SPPG-MBG, perwakilan dinas, instansi, lembaga dan utusan sekolah turut menambah keramaian.

Hampir ribuan orang hadir dalam upacara tersebut. Banyak di antaranya mengenakan kain adat sesuai daerah asal masing-masing. Suasana Nusantara pun terasa. 

Baca juga: Wisata NTT, Indahnya Pantai Kapal Pecah Kanatang di Sumba Timur, Pesona Batu Karang dan Pasir Putih

Ada dari Jawa, Bali, NTB dan berbagai etnis di Flores. Sebut saja Ende, Ngada, Manggarai dan Maumere. Dan tentu saja kain adat Sumba.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu mengatakan, bendera merah putih yang dipajang tahun ini sebelumnya pernah masuk rekor MURI.

Tahun lalu, bendera itu dibentangkan dari Dermaga Nusantara hingga Dermaga Lama Waingapu. Dibentangkan di atas kapal nelayan yang menopang kain.

Aksi itu merupakan penghormatan kepada para pahlawan bangsa yang telah menanamkan jiwa dan semangat nasionalisme.

Sementara tahun ini lanjutnya, dengan makna yang sama, bendera dipadukan dengan burung Garuda berukuran besar dan berwarna-warni. Ia melambangkan keberagaman.

“Tahun ini kita bentang di Lapangan Pahlawan. Kita mau sampaikan pesan Bhinneka Tunggal Ika, dengan warna-warni sebagai simbol suku, agama, ras dan golongan di Sumba Timur yang beragam dan damai,” katanya.

Ia menyebutkan, keberagaman itu menjadi kekuatan untuk berkolaborasi dalam pembangunan daerah menuju Humba yang Maju dan Berkelanjutan.

“Pesan kebersamaan dan kolaborasi,” katanya.

Ia menjelaskan, kolaborasi tidak hanya antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Namun juga bersama seluruh elemen masyarakat lainnya.

“Kerja sama masyarakat sipil serta pemangku kepentingan,” tambahnya. (dim)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved