Opini

Opini: Makna Tersembunyi Fenomena Pengibaran Bendera One Piece

Aksi ini memicu beragam interpretasi, dari sekadar hobi hingga sebuah ekspresi sosial yang kompleks dan sarat akan pesan. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-DOK PRIBADI
Abner Paulus Raya Sanga 

Pengibaran bendera Topi Jerami di tengah perayaan kemerdekaan adalah cara mereka untuk mengatakan: "Semangat kemerdekaan yang kita perjuangkan 80 tahun lalu, di mana letak wujudnya saat ini?"

Membongkar Makna di Balik Jolly Roger: Perspektif Komunikasi

Dalam ilmu komunikasi, sebuah objek atau tanda memiliki makna yang jauh melampaui wujud fisiknya. 

Bendera One Piece, yang awalnya hanya simbol fiksi, kini telah bertransformasi menjadi alat komunikasi yang kuat, berfungsi sebagai medium untuk menyampaikan pesan- pesan yang mendalam.

Teori Semiotika: Ketika Simbol Berbicara.  Teori semiotika, yang dipelopori oleh Ferdinand de Saussure, menjelaskan bahwa setiap tanda terdiri dari penanda (signifier), yaitu bentuk fisik yang dapat dilihat, dan petanda (signified), yaitu konsep atau ide yang diwakilinya. 

Bendera One Piece, dengan gambar tengkorak bertopi jerami, adalah penanda yang mewakili petanda-petanda kompleks. 

Di sisi lain, Bendera Merah Putih adalah penanda sakral bagi petanda kemerdekaan, kedaulatan, dan persatuan. 

Namun, di tengah berbagai isu seperti ketidakadilan, korupsi, dan manipulasi kekuasaan, sebagian masyarakat merasa bahwa makna luhur tersebut belum sepenuhnya terwujud. 

Di sinilah bendera Bajak Laut Topi Jerami masuk sebagai penanda pelengkap. 

Petandanya adalah perlawanan terhadap tirani, kejujuran sejarah, dan perjuangan untuk kebebasan sejati. 

Pengibaran bendera ini lantas menjadi sebuah pernyataan diam yang kuat bahwa, meskipun telah merdeka, semangat perlawanan terhadap penindasan masih sangat relevan. 

Melalui lensa semiotika, fenomena ini dapat diartikan sebagai pergeseran makna simbolis. 

Masyarakat tidak ingin mengganti Merah Putih, melainkan ingin menambahkan lapisan makna baru. 

Mereka ingin menggarisbawahi bahwa perayaan kemerdekaan seharusnya tidak hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang terus berjuang untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan di masa kini.

Teori Dramatisme Kenneth Burke: Aksi Simbolis di Panggung Nasional. Teori Dramatisme Kenneth Burke memandang interaksi manusia sebagai sebuah pertunjukan drama simbolis.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved