Hari Terpendek

5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek, Apa Dampak untuk Umat Manusia?

Biasanya, hari-hari Bumi justru bertambah panjang akibat gesekan pasang surut air laut yang dipengaruhi oleh gravitasi Bulan.

Editor: Ryan Nong
nasa
Ilustrasi bumi 

“Analisis kami menunjukkan bahwa selama satu abad terakhir, perubahan iklim modern berkontribusi menambah panjang hari sekitar 0,6 hingga 0,7 milidetik,” ungkap Surendra Adhikari, ilmuwan sistem bumi di Jet Propulsion Laboratory.

Anehnya, pengaruh perubahan iklim ini justru bertentangan dengan fenomena percepatan rotasi yang saat ini terjadi. Inilah yang membuat prediksi jangka panjang makin rumit.

Apa yang Bisa Kita Harapkan?

Meski tak akan terasa dalam kehidupan sehari-hari, perubahan milidetik ini krusial bagi astronom, insinyur sistem, dan ahli geodesi.

“Prediksi akurat tentang panjang hari lebih dari enam bulan ke depan saat ini belum memungkinkan,” kata Stamatakos.

Dengan segala kerumitannya, rotasi Bumi mengingatkan kita bahwa bahkan hal paling konstan dalam hidup kita—panjang satu hari—ternyata tidak sepenuhnya tetap.

Matahari memang akan tetap terbit besok, tapi berapa lama ia akan bersinar setiap hari? Jawabannya masih menjadi misteri yang menantang sains modern. (kompas.com)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved