Politani

Podcast Pos Kupang - Politani Negeri Kupang Gelar Kompetisi Inotek 2 Pertanian Regional NTT 2025

Masria dalam kesempatan yang sama mengatakan, secara umum ada tiga tema mata lomba, inovasi teknologi, kontes vokasi dan kreativitas. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IKEL
PODCAST - Ketua Panitia INOTEK 2 Bidang Pertanian Regional NTT, Dr. Melkianus Dedimus Same Randu, dan Koordinator Lomba dan Juri, Dr. Masria Syarifuddin bersama host jurnalis Pos Kupang, Ella Uzurasi dalam Podcast Pos Kupang, Senin, (04/08/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Politeknik Pertanian Negeri Kupang akan menggelar kompetisi Inovasi Teknologi (Inotek) 2 Pertanian Regional NTT 2025 pada tanggal 7-8 Agustus mendatang.

Hal ini disampaikan Ketua Panitia INOTEK 2 Bidang Pertanian Regional NTT, Dr. Melkianus Dedimus Same Randu, S.Pt., M.Si. dalam Podcast Pos Kupang bersama Koordinator Lomba dan Juri, Dr. Masria Syarifuddin, SP., MP., Senin, (04/08/2025). 

Pendaftaran untuk peserta lomba dibuka sejak tanggal 9 Juli lalu dan masih dibuka hingga tanggal 5 Agustus. 
Sementara di tanggal 6 Agustus akan dilaksanakan Technical Meeting untuk membahas hal-hal teknis yang perlu dipersiapkan saat mengikuti lomba. 

Dedi mengungkapkan, kompetisi Inovasi Teknologi bidang Pertanian yang dilakukan di Politeknik Pertanian Negeri Kupang sebenarnya terinspirasi dari kegiatan serupa pada level nasional. 

Baca juga: Kembangkan Agroeduwisata, Politani Kupang Dampingi Kelompok Tani Sulamanda


 "Jadi di level nasional Politeknik seluruh Indonesia menyelenggarakan kegiatan yang dinamakan AITech (Agriculture Innovation Technology). Di tahun 2023 Politani ditunjuk menjadi penyelenggara untuk event nasional dan waktu itu kami berhasil melakukan kegiatan tersebut dan juga kami tampil sebagai juara umum, jadi kami memenangkan semua pertandingan itu namun kami juga memiliki beban bahwa tahun depan pasti ada lagi di tempat yang lain karena ini bergilir dari seluruh Politeknik yang ada di Indonesia," ujar Dedi. 

"Nah dasar pertimbangan itu, oleh para pimpinan kami di kampus akhirnya berpikir bahwa sepertinya kita perlu untuk mempersiapkan anak-anak kita sehingga ketika dia berlomba pada level nasional memang mereka mampu.  Kalau ditanya soal pengetahuan, soal keterampilan, kami yakin anak-anak kami pasti mampu. Tapi kalau ditanya soal mental untuk berlomba apalagi mental juara itu perlu kita persiapkan dengan baik," tambahnya. 

Dengan dasar pertimbangan tersebut akhirnya diselenggarakan kegiatan serupa di level kampus Politani


"Jadi internalnya itu sebenarnya untuk menjaring mahasiswa kami sehingga bisa dikirim pada event yang lebih luas yaitu nasional. Tetapi tujuan yang lain adalah kami juga ingin agar teman-teman dari perguruan tinggi lain juga bisa kami dapatkan bibit-bibit terbaik sehingga NTT punya data base bahwa mahasiswa-mahasiswa NTT itu sebenarnya punya kompetensi, punya keterampilan tapi di samping itu kami bisa bersilaturahmi dengan perguruan tinggi lain yang ada di NTT," kata Dedi. 

Lanjut dia, mata lomba untuk Inotek yang pertama tetap sama karena semua mata lomba yang dimasukkan untuk kompetisi adalah mata lomba yang nantinya akan diperlombakan secara nasional.

Semua standar yang digunakan adalah standar nasional termasuk bahan-bahan yang digunakan, pihaknya mengikuti panduan secara nasional sehingga para peserta sudah terbiasa dari awal. 

"Yang berbeda di kompetisi Inotek yang kedua kali ini adalah kami menambahkan beberapa mata lomba baru, jadi yang awalnya 15 kami tambahkan saat ini menjadi 17 dengan mempertimbangkan bahwa kalau kita hanya fokus saja pada bidang pertanian maka perguruan tinggi di NTT yang punya Fakultas yang bergerak di bidang pertanian kan sedikit. Kemungkinan besar teman-teman dari perguruan tinggi lain seperti Stikom kan tidak mungkin bergabung karena bukan pertanian. Oleh karena itu kami desain kompetisi Inotek yang kedua ini juga melakukan penambahan diantaranya yang pertama mata lomba karya tulis ilmiah, yang kedua desain poster digital dengan asumsi bahwa ini bisa menghimpun teman-teman dari perguruan tinggi yang lain," ungkapnya. 

Masria dalam kesempatan yang sama mengatakan, secara umum ada tiga tema mata lomba, inovasi teknologi, kontes vokasi dan kreativitas. 

Dari tiga tema umum tersebut dipecah menjadi 17 mata lomba. 

"Kontes vokasi itu sekitar 14 mata lomba karena kita tidak bisa melupakan bahwa Politani ini adalah kampus vokasi sehingga mau tidak mau kontes vokasi itu dapat tempat yang cukup signifikan untuk mata lombanya," katanya.  

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved