Lewotobi Erupsi
Alarm Bagi Warga di Hilir Kali Banjir Gunung Lewotobi Laki-laki
Banjir lahar pagi itu lebih besar di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura. Semua warga selamat karena mereka tetap berada di pengungsian.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Wajah ceria Lusia Gekeng Kwuta (67) berubah murung setiap kali turun hujan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur ini cemas karena rumahnya berada di hilir kali.
Kali dengan lebar kurang lebih lima meter itu menjadi salah satu dari empat lintasan banjir lahar Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti banjir pada Selasa (29/07/25) pagi. Aroma belerang terasa menyengat saat berdiri di tepi kali itu.
Meski debitnya masih kecil, namun Lusia dan 856 jiwa di Nurabelen trauma sebab banjir lebih besar bisa terjadi kapan saja jika hujan lebat di kawasan gunung.
Banjir lahar pagi itu lebih besar di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura. Semua warga selamat karena mereka tetap berada di pengungsian. Selain menutup Jalan Trans Flores, rumah warga juga disasar batu-batu besar.
Lusia mengaku tak bisa tidur semalaman saat wilayah Ile Bura diguyur hujan. Ada banyak kali di Desa Nurabelen. Bencana lebih besar setiap kali hujan menjadi ancaman serius, terlebih lagi tumpukan material pasca erupsi semakin tebal di kali-kali yang berhulu ke Lewotobi Laki-laki.
"Pohon-pohon yang bisa tahan banjir sudah habis terbakar. Lereng gunung sudah gundul, makanya banjir selalu datang," katanya kepada wartawan, Kamis, 31 Juli 2025.
Lusia bercerita, tiga bulan lalu, banjir besar merendam sejumlah rumah. Tinggi lumpurnya mencapai betis. Banjir juga memutus ruas jalan utama, membuat enam desa di Kecamatan Ile Bura terisolasi. Warga sulit mengevakuasi diri ke tempat aman jika Lewotobi Laki-laki meletus eksplosif.
Di rumah tembok itu, Lusia tinggal bersama suaminya, Alexander Kedang (78), serta dua cucunya yang masih sekolah. Mereka selalu mendengar gemuruh Gunung Lewotobi, juga batu yang menggelinding akibat terseret banjir.
Baca juga: Trans Flores Tertutup Banjir Lahar Lewotobi di Ruas Jalan Larantuka-Maumere
"Suara-suara itu ngeri sekali. Macam batu-batu baku (saling) tabrak," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, Rabu (23/07/97), mengungkapkan bahwa pemerintah daerah setempat sedang berkoordinasi dengan BNPB RI untuk langkah mitigasi banjir di Desa Nurabelen.
"Itu yang kita khawatirkan, kalau hujan lalu banjir. Kita antisipasi memang. Jangan sampai hujan lalu banjir baru kita kaget," katanya.
Mantan Camat Wulanggitang ini menuturkan, tumpukan material seperti abu, kerikil, pasir, dan batu selama erupsi berkepanjangan sejak Juni sampai Juli 2025 semakin padat. Material itu akan terbawa banjir melalui sungai atau kali yang berhulu langsung ke gunung. (cbl)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Gunung Lewotobi Laki-laki Belum Stabil, Dapat Tekanan dari Dalam |
![]() |
---|
Pemkab Sikka Harus Siapkan Program Pemulihan Ekonomi Untuk Warga Terdampak Erupsi Lewotobi |
![]() |
---|
Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Delapan Sekolah di Sikka Terdampak |
![]() |
---|
Abu Vulkanik Tutup SDK Hikong Sikka, Kegiatan Belajar Mengajar Dihentikan |
![]() |
---|
Warga Talibura Sikka Kehilangan Pendapatan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.