Breaking News

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 30 Juli 2025, Kejarlah Hikmat 

Disenangi Allah, bukan berarti Allah mencegah semua serangan kenikmatan duniawi datang kepada kita, Allah bukan mencegah datangnya kesulitan. 

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Rabu 30 Juli 2025, Kejarlah Hikmat 
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Juli 2025. Renungan Harian Kristen Rabu 30 Juli 2025, Kejarlah Hikmat. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu (30/7/2025), dengan judul Kejarlah Hikmat. 

Aku menujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Pengkhotbah 7:23 – 8:1. 

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 29 Juli 2025, Kebenaran Tunggal 

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juli 2025.

Renungan Harian Bulan Juli 2025 ini mengusung tema Pendidikan Kristen, berakar dalam pengajaran, berbuah dalam tindakan.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

NELSON MANDELA pernah mengatakan “Education is the most weapon which you can use to change the world!” Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat dipakai untuk mengubah dunia.

Kalimat ini berkenaan dengan pentingnya pendidikan bagi umat manusia. Tentu kita semua setuju, karena melalui pendidikan kehidupan dunia berubah ke arah lebih baik.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 28 Juli 2025, Mendidik dalam Kebenaran

Pertama, melalui firman ini, kitab Pengkhotbah mengingatkan kita bahwa lebih baik mencari dan mempraktikkan hikmat dari pada mengejar kenikmatan sesaat.

Jika mengejar kenikmatan ia akan lari, tetapi jika kita mencari hikmat yang lebih berharga, maka kenikmatan akan kita rasakan.

Tetapi lawan dari hikmat adalah kebodohan, bukan sekedar masalah kualitas intelektual, tetapi juga memberikan prioritas kepada sesuatu yang kurang bernilai dan sementara.

Mengejar kenikmatan seperti mengejar perempuan yang hatinya jahat. Pengkhotbah mengingatkan untuk terus belajar agar pemahaman kita tentang hal yang lebih berharga dalam hidup semakin terasah.

Kerendahan hati merupakan kunci dalam belajar, “sebab hikmat ada pada orang yang rendah hati” (Amsal 11:2).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved