Ende Terkini

Gagal Jadi Tuan Rumah ETMC 2025, Pecinta Sepak Bola di Ende Minta Askab Protes ke PSSI

Menurut dia, alasan efisiensi anggaran merupakan alasan yang mengada-ada dan ia juga menduga adanya permainan atau kepentingan politik

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/EUGENIUS S BORO
Pemain Perse Ende saat laga ETMC XXXIII di Stadion Oepoi Kupang, Selasa (18/3/2025) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Pecinta sepakbola di Kabupaten Ende kecewa sekaligus geram terhadap keputusan Asprov PSSI NTT yang memindahkan lokasi perhelatan ETMC 2025 yang semula rencananya digelar di Kabupaten Ende ke Kota Kupang

Keputusan pemindahan lokasi gelaran turnamen sepakbola kasta tertinggi di NTT itu diputuskan dalam rapat pengurus Asprov PSSI NTT, Jumat (25/7/2025) di Kota Kupang

Mereka bahkan meminta Askab PSSI Kabupaten Ende bersikap tegas dengan melakukan protes keras hingga menyurati asosiasi sepak bola tertinggi di Indonesia, PSSI. 

"Sebagai pecinta sepakbola dan masyarakat Kabupaten Ende, pada prinsipnya keputusan yang diambil Asprov itu sama sekali tidak berpihak kepada masyarakat pecinta sepakbola di Ende, yang pertama argumentasi yang dibangun tidak selaras dengan perkembangan yang ada di Ende, contohnya efisiensi anggaran, kalau alasannya efisiensi anggaran seharusnya gelaran ETMC 2025 dihentikan, bukan dipindahkan, itu logikanya," tegas Djolan Rinda kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (25/7/2025) malam saat dimintai komentarnya terkait keputusan Asprov PSSI NTT tersebut. 

Menurut dia, alasan efisiensi anggaran merupakan alasan yang mengada-ada dan ia juga menduga adanya permainan atau kepentingan politik yang mempengaruhi keputusan Asprov PSSI NTT tersebut. 

Dari segi persiapan menjadi tuan rumah ETMC 2025, Djolan secara tegas mengatakan Kabupaten Ende layak menjadi tuan rumah.

"Dari seluruh NTT yang lebih layak itu Ende karena pernah menggelar turnamen ETMC dan lapangannya kan memenuhi standar, kalau argumentasi seperti inikan bagi kami itu sepihak," tegas dia.

Perpindahan lokasi perhelatan ETMC 2025 dari Kabupaten Ende ke Kota Kupang, lanjut dia, mematikan pergerakan ekonomi UMKM yang bakal tumbuh subur di wilayah itu sebagai efek ikutan dari sebuah gelaran turnamen besar seperti El Tari Memorial Cup (ETMC).

Baca juga: Ketua Askab Ende Sebut Penentuan Lokasi ETMC 2025 Wewenang Penuh Asprov PSSI NTT

"Masyarakat Kabupaten Ende hari-hari ini lagi bersiap-siap, baik itu perhotelan kemudian UMKM, jasa transportasi dan masih banyak lagi apalagi Pemda sudah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk renovasi Stadion Marilonga, jadi saya kira argumentasi yang dibangun Asprov itu mengada-ada," ucap Djolan.

Ia bahkan menyarankan kepada Askab PSSI Kabupaten Ende agar tidak hanya menyampaikan rasa kekecewaan tetapi melakukan protes langsung ke PSSI sebagai asosiasi sepakbola tertinggi di Indonesia.

"Sampaikan keberatan ke PSSI bahwa keputusan Asprov PSSI NTT ini tidak diterima oleh masyarakat, pemerintah dan Askab PSSI Kabupaten Ende," kata dia.

Selain Djolan, rasa kecewa dan kecaman atas keputusan Asprov PSSI NTT itu juga datang dari masyarakat pecinta sepakbola di wilayah itu yang disampaikan melalui media sosial. 

Di beberapa WhatsApp grup di Kabupaten Ende, netizen pecinta sepakbola bahkan tak segan-segan menyebut Askab Ende tidak berani melakukan protes kepada Asprov PSSI NTT.

"Masa sekelas ketua askab yg juga jika tidak keliru sebagai pengurus asprov kok tidak ada bentuk protes apa apa hanya omong kecewa lewat media," tulis pemilik akun WhatsApp bernama Lon.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved