NTT Terkini
Margareta Tirza Manlea, Gadis Kupang yang Berani Mimpi Besar, Dari Rumah Sederhana ke UI
Ia kini resmi diterima di Universitas Indonesia (UI), jurusan Psikologi, melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Di sebuah rumah sederhana di sudut Kota Kupang, lahirlah sebuah kisah tentang mimpi yang terlalu besar untuk dibatasi oleh keadaan.
Margareta Tirza Manlea, gadis 18 tahun lulusan SMA Negeri 5 Kupang, membuktikan bahwa kemiskinan bukan penghalang untuk menembus kampus terbaik di Indonesia.
Ia kini resmi diterima di Universitas Indonesia (UI), Jurusan Psikologi, melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Tirza, begitu ia akrab disapa, adalah putri dari seorang buruh bangunan dan ibu rumah tangga. Sejak kecil, ia tahu bahwa keluarganya tidak memiliki banyak harta, namun mereka kaya akan doa dan harapan.
Baca juga: 428 Siswa SMAN 5 Kupang Mulai Isi PDSS Secara Manual, 200 Siswa Berpeluang Masuk PTN Tanpa Tes
“Kami tidak bisa memberi banyak, tapi kami selalu percaya bahwa doa bisa membukakan jalan,” kata ayah Tirza, Jumat (25/7/2025).
Keberanian Tirza membuat siapapun terkesima. Dengan tekad bulat, ia mendaftar SNBP diam-diam, tanpa sepengetahuan orang tuanya.
“Saya takut orang tua tidak izinkan. Mereka mungkin khawatir biaya hidup di Jakarta. Tapi saya yakin, kalau ini jalan saya, Tuhan pasti buka pintu,” ujarnya dengan senyum.
Sejak duduk di bangku SMA, Tirza sudah menanamkan tekad untuk menjaga prestasi. Ia rajin belajar, meskipun sering kali harus berbagi waktu membantu orang tua di rumah.
“Waktu itu saya peringkat 6 di sekolah, dan masuk dalam siswa eligible untuk SNBP. Itu hasil kerja keras saya selama tiga tahun,” kenangnya.
Menentukan jurusan sempat membuat Tirza bimbang. “Awalnya saya ingin kedokteran, tapi setelah banyak berpikir, saya sadar bahwa psikologi adalah minat saya yang sesungguhnya. Saya suka mempelajari manusia, pikiran, dan perasaan,” ucapnya.
Perjuangan Tirza mencuri perhatian publik setelah kisahnya viral di media sosial. Universitas Indonesia bersama Paragon Corporation pun tergerak untuk memberikan dukungan.
“Saya diberikan laptop dan dana Rp5 juta dari Paragon, bekerja sama dengan UI. Pak Agus Sudibyo dari UI juga memberi motivasi supaya saya terus berjuang,” cerita Tirza dengan mata berbinar.
Ketenaran mendadak juga membawa omongan miring. “Banyak orang bicara macam-macam, tapi saya tidak mau jatuh karena kata-kata itu. Saya hanya percaya pada doa, kerja keras, dan niat baik,” katanya tegas.
Bagi kedua orang tuanya, keberhasilan Tirza adalah anugerah yang tidak pernah mereka bayangkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.