NTT Terkini 

Lima Kabupaten/Kota di NTT Belum Capai Target Imunisasi Lengkap 

Pihak UNICEF selama ini terus mendukung penuh pemerintah agar anak-anak di NTT tumbuh sehat guna mencapai visi Indonesia Emas 2045 nanti.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/EDI HAYONG
POSE BERSAMA - Gubernur NTT, Melki Laka Lena pose bersama peserta kegiatan Advokasi Penguatan Program Imunisasi kepada Kepala Daerah Provinsi NTT dan kabupaten di NTT di Hotel Sasando Kupang, Jumat (25/7/2025). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Edi Hayong

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya agar program imunisasi lengkap buat anak-anak mencapai target.

Pihak UNICEF selama ini terus mendukung penuh pemerintah agar anak-anak di NTT tumbuh sehat guna mencapai visi Indonesia Emas 2045 nanti.

Namun fakta menunjukkan lima kabupaten/kota di NTT yakni Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Sumba Timur, Alor dan Manggarai Barat masih harus bekerja keras untuk mencapai target imunisasi lengkap.

Hal ini terungkap pada kegiatan Advokasi Penguatan Program Imunisasi kepada Kepala Daerah Provinsi NTT dan kabupaten di NTT di Hotel Sasando Kupang, Jumat (25/7/2025).

Kegiatan yang dibuka Gubernur NTT, Melki Laka Lena ini dihadiri juga Bupati Sumba Timur, perwakilan dari Kabupaten Alor, Wakil Bupati Kupang, Sekda Kota Kupang, Asisten 1 Sekda Manggarai Barat, Pimpinan UNICEF Perwakilan NTT-NTB.

Baca juga: Dorong Penurunan Angka Zero Dose, Perdhaki Gelar Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi di TTS


Kepala Dinas Kesehatan NTT drg. Iien Adriany, M.Kes pada kesempatan ini menyampaikan
cakupan imunisasi dasar lengkap Provinsi NTT selama tiga tahun terakhir belum mencapai target. 

Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) Provinsi NTT Tahun 2022 cakupan IDL 84,4 persen dari target 90 % , Tahun 2023 Cakupan IDL 70,9?ri target 90?n Tahun 2024 Cakupan IDL 43,5?ri target 100 % . 

Jika dilihat dari cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Provinsi NTT selama 3 tahun terakhir mengalami penurunan. 

Cakupan Tahun 2024 mengalami Penurunan signifikan sebesar 27,4 % dibandingkan Cakupan IDL tahun 2023. Cakupan Imunisasi dasar lengkap Pada Tahun 2024 berada dibawah 50 % di sebelas (11) kabupaten dan 11 kabupaten/kota lainnya berada dibawah 60 % . 

Hal ini menunjukkan bahwa Cakupan imunisasi tidak tinggi dan merata di 22 kabupaten kota, sehingga masuk dalam kategori risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Berbagai persoalan penting yang dihadapi di masing-masing daerah sangat berpengaruh terhadap capaian imunisasi di Provinsi NTT. 

Baca juga: Aurum Titu Eki Sebut Posyandu Bukan Hanya Tempat  Imunisasi Tapi Pusat Layanan Sosial 

Dikatakannya, kondisi geografis, latar belakang ekonomi, sosial budaya merupakan permasalahan paling krusial saat ini. 

Selain itu belum efektifnya kebijakan dan strategi daerah untuk mengejar ketertinggalan imunisasi bagi anak-anak yang belum memiliki akses sama sekali terhadap layanan imunisasi rutin maupun imunisasi lengkap. 

Dukungan lintas sektor dan peran masing-masing pihak yang terkait belum optimal karena program imunisasi masih menjadi beban Dinas Kesehatan. Mobilisasi potensi-potensi lokal untuk mendukung program imunisasi juga masih sangat terbatas.

Menurutnya, tugas pemerintah saat ini adalah bagaimana mengurus orang sakit agar sehat dan orang yang sehat tetap sehat selalu. 

Untuk itu, program imunisasi merupakan intervensi yang paling efektif dalam mencegah stunting. 

Dikatakan drg. Iien Adriany, data menunjukkan bahwa pemberian imunisasi untuk NTT tahun 2025 ini baru mencapai 43,5 persen dari target 100 persen.

Atau mengalami penurunan 27 persen dimana masih terdapat 45 ribu lebih anak-anak belum mendapat imunisasi lengkap. Untuk itu ini menjadi tugas dan komitmen  bersama termasuk mensosialisasikan vaksin baru kepada masyarakat 

Kepala UNICEF Perwakilan NTT-NTB, Yudistira Yewangoe menegaskan, pihaknya mengapresiasi atas komitmen bersama Pemda NTT dengan Pemda kabupaten/kota terkait program imunisasi lengkap. 

UNICEF memiliki keyakinan dan bukti bahwa vaksin menyelamatkan jiwa dalam mencegah penyebaran penyakit.

Yewangoe mengakui imunisasi lengkap di Provinsi  NTT masih mendapat tantangan. Misalnya, akses geografis, minimnya tingkat kepercayaan orang tua, proses pelaporan tidak sesuai fakta dan kurangnya SDM yang terlatih. 

"Saya berharap ada komitmen kepala daerah dalam bentuk instruksi atau aturan sehingga imunisasi lengkap bisa terwujud," pintanya.

Menurutnya, untuk mewujudkan generasi hebat di masa depan, anak-anak kita harus terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

Anak yang sehat adalah fondasi bagi Indonesia yang kuat. Oleh karena itu, imunisasi bukan hanya hak anak, tapi juga tanggung jawab kita bersama.

"Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atas terbitnya Instruksi Gubernur mengenai penguatan program SMILE (Strategi Meningkatkan Imunisasi Lengkap dan Efektif). Kami juga mengapresiasi kabupaten dan kota yang telah mengambil langkah maju dalam memperkenalkan vaksin baru kepada masyarakat," katanya.

Gubernur NTT, Melki Laka Lena menekankan bahwa imunisasi paling berhasil mengatasi angka kematian anak. Ia meyakini semua bupati/wali kota melihat bidang kesehatan merupakan hal mendasar. 

"Ada tiga bidang yang paling pokok diperhatikan yakni Kesehatan, pendidikan, ekonomi. Kita bisa wujudkan NTT Sehat terutama anak-anak. Caranya semua imunisasi yang direkomendasikan wajib diberikan pada anak terutama imunisasi dasar lengkap itu wajib hukumnya," tegas mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.

Dirinya mendorong pemerintah Kota Kupang, Sumba Timur, Alor, Kupang dan Manggarai Barat untuk terus bekerja keras karena cakupan IDL masih rendah.

"Saya minta kepala daerah wajib dorong para kepala desa dan lurah menjadikan program kesehatan sebagai yang paling utama. Sebagai ujung tombak di lapangan kades dan lurah setiap awal bulan mengecek warganya untuk segera IDL," pinta Ketua DPD I Golkar NTT ini.

Tak lupa Melki Laka Lena meminta semua pihak melawan informasi hoax soal IDL karena program ini sudah diuji dan dipastikan berdampak sangat baik terhadap tumbuh kembang anak karena sudah diuji WHO.

Adapun kegiatan ini mengusung ema : "Mewujudkan komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam mendukung program imunisasi yang berkelanjutan". (yon)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved